Friday, December 29, 2006

Bila sudah sampai pada ujungnya, mungkin yang perlu dilakukan bukan berpaling. Tapi menerima. Take it or leave it. Dan sekarang nampaknya, berdamai dengan pantulan di cermin adalah yang terbaik, bagi kestabilan mental dan kondisi ber'bangsa' ber'negara' yang baik.

Monday, December 25, 2006


Natal tanpa kado sama seperti bumi tanpa langit, yah mirip-mirip dengan puding coklat tanpa vla putih dengan rhumnya (tante an,tolong next time jangan lupa yaa..), semua itu sama dengan menarik nafas, tanpa menghembuskannya. Gak lengkap, gak klik gitu..

Itu sebabnya aku selalu menghadiahi kado buat orang-orang terdekatku. Mama, daddy, mas ady, granny. Kalau keadaan dompet lagi ok sih, semuanya dikasih kado, yang berarti 8 orang om tante, beserta keluarganya. Belum lagi teman, teman dekat, teman lebih dekat lagi...hahaha..hm, pokoknya kado pentinglah buatku. Lebih penting daripada buat orang yang dikasih hehe..habis maknanya saja yang dilihat, kan ngasih kado 2 game x-box ke daddy, bungkus ipod sm lipgloss ke mama, ya sama saja bohong..mereka jauh lebih punya penghasilan dari aku.

Cerita lucu natal kali ini adalah akibat kurangnya komunikasi. Selagi di kios buku bengkel deklamasi (TIM) kemarin, aku membelikan abangku majalah Visual Arts yang terbaru (gak mungkin dia udah punya gitu). Tapi....satu hal yang tidak diprediksi! Coba tebak apa...

Bayangkan dulu...
"Ma, ini kado dari ade ya?"
"Iya, mas..kayaknya sih komik luar,"

lalu mas Ady membukanya..can u imagine his face at that time?oh no..*kok familiar yaa..(terus dia ngeluarin kartu nama) iya, logonya sama! lah ini kan majalah gw!) yaaahhh..yang penting niatnya toh...dengan begitu aku jadi tahu, aku kelamaan di luar rumah sekarang, kurang komunikasi, lagian salah sendiri pindah kerjaan gak bilang2 hahahaha...

Sunday, December 10, 2006

Adakah kematian itu menakutkan?

Salah satu paman saya hari Selasa nanti akan menerima hasil lab, apakah dia terkena Ca atau 'hanya' tumor jinak. Kalau Ca, dia sudah mengatakan tidak akan menjalani kemoterapi. Membuat saya bertanya-tanya, adakah usaha penyembuhan yang berdampak penurunan kualitas fisik bagian luar menjadi penyebabnya? Ataukah itu semua lebih berakibat 'bola salju' terhadap semangat hidupnya?

Jadi ingat kemarin saya mengalami kelelahan dalam hidup. Lalu berkata, ingin menggantikan posisi siapa saja yang kebetulan masih ingin hidup tapi harus berjuang melawan penyakitnya, dan kalah. Semua itu rasa-rasanya harus dikembalikan pada perasaan terpaksa. Penjara bukanlah penjara bila kita menerimanya, anggap saja sebagai tempat meditasi, kontemplasi yang paling private. Demikian pula dengan masalah kehidupan-kematian...

Saya jujur 'sedang' berada di fase tidak takut mati. Proses menuju mati mungkin lebih menakutkan. Karena saya tahu kita lahir sendiri, dan mati sendiri. Bila dalam hidup kita bersama orang yang kita cintai, itu anugerah. Bila mati didampingi mereka-mereka itu, adalah sebuah anugerah lagi yang tak ternilai. Tapi, siapa yang tahu dengan masa depan?

Di atas kesombongan saya tadi, saya juga merasa...meninggalkan (mati) dan ditinggalkan (mati) oleh orang-orang yang dicintai, adalah derita yang luar biasa.

Saturday, December 09, 2006

Atas penghargaan saya atas Bandung, masyarakat Sunda, makanan dan otomatis hiburannya. Berikut dikutip dari milis liputan milik anak-anak UPH.

Pelem Hollywood persi Sunda :

Saving Private Ryan -- Nulungan si Rian
Enemy At The Gate -- Musuh Ngajedog di Pager
Rocky -- Osok Neunggeulan Batur
Rain Man -- Lalaki Cicing di Bogor
Die Hard - Teu Paeh-Paeh
Die Hard II -- Can Paeh Keneh, euy
There's Something About Marry -- Ari Ceu Meri Kunaon Teh?
Mission Impossible -- Moal Bisa Atuh
Titanic -- Tilelep Paycheck -- Nganjuk Heula
Reign of Fire -- Beubeuleuman
Original Sin -- Tara Ka Mesjid
Sleepless In Seattle -- Cenghar Di Ciateul
Silence of The Lambs -- Embe Pundung
Ghost -- Jurig Kasep
Bad Boys -- Budak Baong
Are We There Yet? -- Lila Amat Teh Nepina?
Home Alone -- Katinggaleun di Imah
Freddy vs Jason -- Pasea
Casablanca -- Mengkol Ti Sudirman
Gone In Sixty Seconds -- Indit Siah Gancang!
The Awakening -- Hudang Sare
After The Sunset -- Tereh Maghrib
The End of Days -- Seep Waktosna
Godfather -- Juragan Sepuh
Godfather II -- Juragan Anom

Friday, December 08, 2006

ngawur gak pake mikir ala selebritis

Menurut HS (seorang artis ibukota), sebaiknya pemberantasan korupsi diikuti dengan penegakan hukum yang tegas."Seperti yang terkena hukumannya tidak hanya orangnya tapi keluarganya juga mendapatkan hukuman, kalau perlu hukumannya digantung," kata HS.

Tulisan di atas saya kutip dari website Antara. Heran saja dengan aksi selebriti akhir-akhir ini. Kenapa mereka yang sudah merasa pamornya mulai turun, tidak sekalian terjun ke dunia sosial, membantu lingkungan sekitar dan orang-orang yang kekurangan ketimbang ngebrel sana sini tentang hal-hal dengan penyelesaian abstrak? Toh hasilnya sama saja, malahan aksi lebih baik dari omongan, kalau mau buktikan diri pintar dan patut dimuat di media massa (sekalian mengangin-anginkan nama supaya orang tidak cepat lupa).

Memangnya tidak berfikir ya kalau hukum Indonesia masih banyak cacatnya? Apa definisi dari korupsi, siapa sih orang yang tidak bebas dari korupsi, mengingat semua orang ingin pulang cepat dan selalu mencoba pulang cepat kurang sedikit dari jam pulang kantornya (ini pun adalah korupsi waktu). Kalau pun memang harta benda orang lain/negara yang dikorupsi, benar atau tidak tuduhan tersebut. Sudah tahu sekarang bukan raja hutan lagi yang menang, tapi hewan yang namanya 'duit'.

Coba deh, hari gini yang rawan dengan huru hara. Pantas atau tidak bilang 'gantung saja' di tengah darah panas orang-orang kita yang tidak melulu darah muda? Ah, mbo' klo ngomong diayak dikit toh, buktikan pernah mengenyam sekolah setidaknya. Jangan bangunin macan tidur, apalagi kalau tidurnya bak orang Indonesia.

Thursday, December 07, 2006

Kalau dalam lima menit...

Kalau kamu akan meninggal dalam waktu lima menit (dan kamu beruntung mengetahui hal tersebut), siapakah yang akan kamu pikirkan?

Well, that is one fine question! Kalau saya, orang yang akan saya pikirkan adalah orang yang paling dekat dengan saya, orang yang mengisi hari-hari saya. Kalau pun tidak ada, orang yang setidaknya pernah mengisi hari-hari saya. Tanpa perlu saya pikirkan, apakah dia cukup kuat atau tidak ya, hidup tanpa saya.

Apa iya dalam lima menit terakhir masih mau mikirin "siapa yang paling menderita ya kalau saya meninggal? tupin di rumah yang kelaparan..burung beo baru yang blm bs bicara..teman yang menghilang karna menurutnya saya sudah tidak bs memberinya apa2."

Ah, what a life....complicated and beautiful.

Demikianlah mereka, kamu, dan aku tercipta dalam fikir yang berbeda =)

invite friends

Dimana ada api, disitu ada asap. Saya jarang melihatnya sebagai sebab akibat. Lebih kepada, suatu hal terjadi atas suatu alasan. Hal paling konyol sekaligus paling bermanfaat bagi saya adalah apa yang dinamakan friendster. Dengan friendster, saya melihat sahabat saya selingkuh, dan saya sendiri sering sekali bertengkar hingga bertikai (untung belum bertikam) hanya karna masalah friendster. Testi ini tidak suka lah, siapa itu teman kamu kok saya belum kenal lah..bla bla bla. Di sisi lain, frienster menjadi alat jualan yang oke banget. Name it, dari promosi hingga marketing, semua bisa digapai lewat friendster yang note bene gratis.

Nah, kembali ke suatu hal yang terjadi karna suatu alasan. Saya tidak habis pikir dengan orang-orang yang bisa bersikap angkuh terhadap orang lain. Seperti begini kasusnya. Saya pernah pacaran dengan X. Y adalah mantan pacar X. Oh, rupanya Y mengamati saya sedari dulu hingga sekarang melalui friendster, tapi setiap kali saya ajak berteman dengan meng-invite-nya, selalu saja direject. Well, learn this sentence my dear...," if you can't fight them, join them!". Jadi untuk apa bermusuhan dengan suatu hal yang tidak membahayakanmu? =)

Tuesday, November 28, 2006

Pada saat menunggu,
kita tidak suka melihat tangga,
atau apapun yang berbau proses.

Kesempurnaan, ketepatan,
yang dibalut dengan ingin yang tak muluk.
Berilah waktu, berdamailah dengan masa lalu kita,
maafkan sakit hatimu karnaku.

Aku mencintaimu,
sayangnya itu saja tidak cukup.
Aku berusaha,
sayangnya kamu tidak mau berbicara.

Monday, November 27, 2006

Internet Freak

Bandung! What a city....!! Bukan cuma makanan yang membuat saya jatuh cinta sangat dengan kota kembang yang nyaris jadi kota hujan akhir-akhir ini. Tapi kecanggihan wi-fi gratisnya itu, ya ampun! You can find it almost everywhere. Hidup Melsa!

Wednesday, November 22, 2006

17:54 @ BIP

Selalu ada harapan di tiap pagi yang kujelang sambil menepis kantuk. Semalam aku sudah putus asa. Aku ingin berhenti merasa, tapi kejutan besar selalu ada tiap saat. Bahkan di saat yang paling mengenaskan sekalipun. Menjadi manusia yang paling sempurna sekalipun, sangat bisa jauh dari kata bahagia. Dan tolong, kalau bisa memilih, bahagia lah yang kucari dalam hidup ini.
Bandung, 23:09 yang masih bercokol pada tanggal 21 November 2006.

Seharian sudah aku berharap, entah pada apa. Mungkin pada renik hujan yang mungkin mampir di tepian kaca jendela mobilku. Bisa juga sendja yang jatuh lebih cepat hari ini. Seperti ada sesuatu yang kutunggu.

Mengutip kata sukses yang diperbincangkan Dephii dan Sita, hari ini cukup menyenangkan. Perkembangan yang baik untuk distribusi Sub Rosa. Harga konsinyasi untuk QB Kemang dan MP sudah mencapai kata sepakat, tinggal menyiapkan surat perjanjian saja. Sub Rosa Poems pun akhirnya sudah merambah kota Bandung, dengan langkah awal di ZOE, Tobucil dan Potluck.

Perbincangan di akhir tengah hari cukup membuat saya sedikit terpingkal. Coba bayangkan dua orang dosen, yang satu pengajar kelas hukum (Dephii) dan yang satu kelas jurnalistik. Keduanya berada di satu mobil dengan dua orang penyiar, yang satu dari Female (Sita) dan yang satu dari OZ (Deehan). Gaduh dan bising di kubu belakang, dengan kegiatan menyimak serta menutup perbincangan dengan konklusi-konklusi yang sangat teoritis. What a lovely conversation if you know what I mean.

Beranjak malam, saya menemukan banyak pengharapan yang pupus. Bahwa warna abu-abu itu nyata, langit biru ternodai asap, air mata bisa tumpah begitu saja, dan manusia sungguh berubah walau dalam hitungan hari.

Harapan seperti sebuah busur panah. Melaju kencang membawamu menyibak udara yang mati, atau menjatuhkanmu ke belakang dan hanya teringat pada mimpi. Membuatmu kuat dan tahan banting, atau menjadikanmu anjing yang hanya jago kandang dan mempunyai buntut masuk ke dalam.

Hari ini saya harus memilih. Tapi saya merasa semua sudah dipilihkan untuk saya. Ujung jari tangan saya sampai pilu, sakit sekali rasanya.

Catatan Tiga

Bicara tentang ikhlas membuatku kembali pada frame terakhir pada pembabakan buku ku, Sub Rosa. Ikhlas untuk selalu hadir walau dibuang, ikhlas untuk selalu bicara walau didiamkan, ikhlas untuk selalu mengasihi walau disakiti, dan mungkin...pada akhirnya, mari kita bicara mengenai ikhlas untuk merelakan. Untuk membiarkan dia statis seperti pada awalnya, untuk membiarkan dia konsisten pada kesalahannya, untuk membiarkan dia menolak cintamu walau jelas-jelas sudah disodorkan. Cinta dan ikhlas, akrab nian dengan menghargai keputusan orang lain. Sesalah apapun itu. Kenapa? Karna itu adalah hidup mereka, walau sudah bersinggungan denganmu. Coba kau tanya, lalu dia kan berkata ”siapa suruh kau jatuh cinta padaku?”.

Catatan Dua

Terkadang diam membuatmu berpikir. Akankah esok hadir secerah hari ini, akankah mimpi semalam terulang kembali, akankah kita mati hari ini dengan rasa sakit atau tidak. Diam yang terlalu lama membuatmu membisu. Berteriak percuma karna amarah yang tak terpantulkan kembali oleh dinding-dinding yang sudah lama kosong. Membuatmu jatuh lebih dalam dan dalam lagi. Sampai tidak ada lagi yang dapat menyelamatkanmu. Dan kamu pun tidak perduli apa arti kata selamat, atau keinginan itu sudah lama hilang.

Catatan Satu

Teringat artikel tahun 2005. Anastasia Tiara, salah seorang calon donor mata. Rasa-rasanya saat ini saya juga ingin menyumbangkan telinga dan hati kepada mereka yang membutuhkan. Karena semua yang terdengar berbisik begitu kencang mendengung seperti kawanan lebah yang siap menyengat sampai gendang telinga. Karena semua yang dirasa terlalu sakit sampai-sampai seluruh tubuh mengejang, melampaui batasnya, dan meninggalkan saya begitu imun. Semua yang tidak membunuh menjadikan kita lebih kuat. Thank you for teaching me that.

Membuatku sadar apakah hidup ini selalu berkisar tentang pengorbanan. Tentang siapa yang harus membahagiakan siapa, walau mereka tidak turut bahagia. Dan mungkin ini saatnya aku harus berbuat baik.

Monday, November 20, 2006

Kalau memang janji lebih penting dari rasa yang spontan dan begitu alami, kalau memang kata terlambat harus berlaku selamanya sampai nanti benar-benar kehilangan dalam wujud asli, mungkin saya benar-benar tidak ingin hidup. Tidak ingin dilahirkan dan terutama tidak ingin jatuh cinta. Karna cinta seharusnya tidak mengenal kata terlambat.

Saya yang jatuh cinta dengan rasa,
tidak lagi pakai mata pakai mulut pakai logika,
saat terbentur pun saya sudah lupa mereka itu semua ada dimana.

Thursday, November 09, 2006

Terkadang cuplikan di bawah ini akan terlihat klise, tapi pada saat yang tepat, orang yang tepat, semua akan terasa begitu mengena.

Mencintai..bukanlah bagaimana kamu melupakan..
Melainkan bagaimana kamu memaafkan (tolong, maafkan aku!)
Bukanlah bagaimana kamu mendengarkan..
Melainkan bagaimana kamu mengerti (aku harap kamu mengerti bhw aku takut)
Bukanlah apa yang kamu lihat..
Melainkan apa yang kamu rasakan.. (aku tahu, maafkan aku tlah menyakitimu)
Bukanlah bagaimana kamu melepaskan..
Melainkan bagaimana kamu bertahan (diam dan lihatlah, telah kucoba ubah kemarau jadi penghujan)

Lebih baik menunggu orang yang kamu inginkan

Daripada berjalan bersama orang ‘yang tersedia’ (tidak ada substitusi dari kamu, yakini itu!)
Lebih baik menunggu orang yang kamu cintai
Daripada memaksa dengan yang ada disekelilingmu (aku tunggu....tanpa batasan waktu)
Lebih baik menunggu orang yang tepat..
Karena hidup ini terlalu singkat untuk dibuang (kamulah arti hidup itu sendiri) hanya dengan ‘seseorang’
Kadangkala orang yang paling kamu cintai..
Adalah orang yang paling menyakiti hatimu (ini benar...jadi kamu percaya kan?)

Kamu pasti tahu, yang mana cuplikan, yang mana kalimatku. Walau disini, kau tahu bagaimana rasaku.

Tuesday, November 07, 2006

Terkadang jarak itu malah bisa membuai. Membuat kita seakan terlindungi dan menikmati yang enak-enak saja. Kerap kali aku perhatikan, menjadi orang terdekat dari seorang lainnya akan membawa kita pada keeksklusifan rasa. Kita menjadi yang paling disayang, diperhatikan, dicemburui, tapi juga paling disemprot bila mood sedang tidak baik. Saat kita membuat orang tersebut kecewa, orang tersebut bisa bersama kita tapi tak lagi tertawa dengan tarikan nafas yang sama. Orang tersebut tertawa lepas dengan teman-temannya, bercanda dan bahkan memaki pelan. Tapi dengan kita kembali ada jarak. Itulah yang kusebut pengorbanan, harga yang harus kubayar. Dan adalah nikmat nyatanya...pada akhirnya.

Pada saat bangun tidur,
hanya dia yang tertera di rangka otak,
membias dalam gelombang fikir.

Saat mengantuk,
saat mabuk alkohol,
kejujuran selalu tertata dalam sumpah serapah.

Kita menjadi jujur,
dan aku tahu saat itu,
saat ini...

kamu masih mencintaiku.

Thursday, November 02, 2006

Kemarin aku menonton film yang sangat menyentuh. Judulnya dalam bahasa Inggris adalah The Tiger and The Snow. Percakapan bahasa Itali rupanya tidak menjadi kendala, walau agak sulit membaca kalimat-kalimat puitis berbahasa Inggris. Film tersebut mengenai seorang pria penulis puisi yang sangat romantis. Dia berjuang untuk bisa sampai ke Baghdad demi merawat seorang perempuan yang sangat dicintainya. Tetapi cerita lain yang terselip di film itu yang membuatku terpana.

Diceritakan ada seorang suami yang mendapat kabar isterinya terkena suatu penyakit. Entah chicken pox atau penyakit kulit lainnya yang akan membuat isterinya tidak tampil cantik lagi selama-lamanya. Pada hari yang sama, sang suami berkata..."mataku sakit, perih..." dan kemudian di hari berikutnya dia berkata "mataku buta sekarang,". Belasan tahun berlalu, hingga isterinya meninggal. Di hari berikutnya sang suami membuka mata. Rupanya selama ini dia hanya berpura-pura buta agar sang isteri tidak malu dengan penampilannya sendiri.

Saturday, October 28, 2006

Cinta, cinta dan cinta. Topik yang tidak pernah ada matinya, yang entah kenapa seperti menyedot seluruh jiwa dan menimbulkan kelelahan yang luar biasa untuk saya.

Ada yang bilang cinta yang murni adalah cinta yang tidak memakan korban, memberikan dan tidak menghilangkan. Well, menurut saya itu masih terbagi-bagi lagi menjadi beberapa kategori. Salah satunya dengan siapa kita berhubungan.

Dengan pria yang sudah berstatus, jelas saya secara pribadi melihat banyak yang akan kehilangan. Mungkin semua, kecuali mereka yang bercinta. Dengan pria yang belum berstatus, masih ada sederetan bapak-ibu-nenek-kakek-om-tante-adik-kakak-bla bla yang bisa saja tidak setuju. Hal ini tentu kembali mempengaruhi unsur kehilangan tadi. Kehilangan hubungan baik, kehilangan keluarga, dll, dsb.

Jadi menurut saya kesimpulannya, secara kita tidak bisa hidup di dunia tanpa keluarga, teman atau apapun itu, *bayangkan banyak manusia-manusia yatim piatu tanpa keluarga besar yang jatuh cinta, mungkin rasa itu lebih murni, bukan karna persyaratan ini itu tetek bengek busuk dari keluarga*, saya rasa memang orang-orang yang mencintai kita harus mengerti apapun keputusan kita. Tetap berada di samping kita, kalau2 keputusan itu memang salah..hahaha..

Thursday, October 26, 2006

Cerita gadis kupu-kupu

Mimpi indah. Semalam suntuk yang lelah itu tlah digantikan bulir mimpi yang entah mengapa begitu merasuk. Lepas tengah malam hingga nyaris pagi aku jadi bunga. Peduli setan bunga apa. Mau mawar, melati, anggrek, tulip, bunga bangkai juga boleh. Apa saja asal jangan jadi kupu-kupu. Matari pamit hingga tengah malam aku sudah lelah jadi kupu-kupu.

Di mimpi itu, semua tidak ada yang percaya aku itu bunga. Iya, iya....jaman sekarang, 2006 ini, metamorfosis bukannya lagi di bentuk. Seyogyanya, dari ulat jadi kepompong terus terbang lepas bebas dan CANTIK jadi kupu-kupu. Oke, oke...cantik kata siapa? Kata mereka yang menamakan dirinya manusia, punya kaki dua, tangan dua, nurani katanya, dan o t a k ! Padahal orang Indonesia juga terkenal loh otaknya kalau dijual paling mahal, gak pernah dipakai sih katanya!

Nah, balik ke masalah metamorfosis. Trennya itu sekarang, selain berubah untuk fungsi kemapanan hati, mungkin ngikutin baju-baju mangdu yang floral itu, tapi beneran deh...jadi bunga itu lebih terhormat dari kupu-kupu. Coba pikir, kupu-kupu persamaannya jelek banget deh. Dulunya ulat, terus "operasi plastik"..nah, jadi deh yang namanya "makhluk malam". Ada juga yang bilang, jangan-jangan kepompong itu gak cuma bikin cantik, tapi menyediakan fasilitas operasi transeksual! Halah!

Makanya, untuk mimpi nanti malam aku mau pesan lagi jadi bunga. Biarin deh kalo bentuknya nyaru kupu, toh jadi apa juga orang masih bilang aku kupu.
Ada satu lagu band Netral yang gw suka banget. Judulnya Terbang Tenggelam, dari album Netral yang warna putih. Lupa apa judul albumnya, yang jelas keluarnya bersamaan dengan single yang berwarna hitam covernya...

Pesona cintamu,
menjamah jiwaku...
Semoga kilau ini abadi tuk selamanya,
gelora selalu...

Ku mau terbang dan tenggelam...
Menjalani semua ini...

Reguklah nafasku,
resapi denyutnya...
Bawalah diri ini ke alam cinta nan abadi,
sambutlah kekasih...


Great song...! Lirik pembebasan dan nada-nada yang memberi semangat. Walau sekarang gw muak dengan kalimat refrein yang bilang "ku mau terbang dan tenggelam", gila apa ya hidup gak tenang mulu. Mencoba bener, udah bisa bener, masih dicurigain gak bener. Mungkin benernya belum bisa kayak orang suci, atau orang ideal, perempuan yang fuckin' perfecto. Tapi masa sih usaha gak diitung? Kayaknya pernah denger deh gw cerita ttg seorang pembunuh yang masuk surga karna dihitung langkahnya lebih dekat ke rumah Allah...hmm...

Well, tadinya gw niat bener nyari tuh cd, dari tanya2, cari ke bandung, sampe nanya ke mantan. BUT! Ngapain juga klo mesti cost trouble....again and again and again. But yeah, musik yang dicari2 emang segitu niatnya, dan tidak ada yang janggal mengenai itu. Me and music, lebih rapat dari perempuan dan emosi.

Monday, October 23, 2006

Mimpiku tidak jelas tadi malam. Mungkin lebih ringan dari hariku. Entah apa enaknya jadi orang seperti aku. Sama saja dengan orang kaya yang takut kehilangan semua hartanya. Aku takut, khawatir...lelah karnanya. Mengapa aku tidak belajar membaca sebelum menulis? Belajar untuk bersahabat dengan kata kehilangan? Aku hanya ingin hidup damai, mungkin itu yang benar-benar aku butuhkan.

Saturday, October 14, 2006

Hari ini, tanggal 14 Oktober.
Sudah lama berlalu, dari siapa untuk siapa,
akan disampaikan bagaimana, saat kapan,
lalu bagaimana...

Aku sudah lama lupa,
atau berusaha lupa.

Terkadang yang terbaik adalah begini.
Pergi lepas dan biarkan.

Selamat ulang tahun, sahabatku.
Hanya itu yang pantas kukatakan.

anehaneh

Ada beberapa hal yang aneh hari ini. Yah, mungkin satu setengah (kenapa setengah? Karena biasanya sudah disadari tapi belum dibuktikan kebenarannya) hal aneh dan beberapa perasaan unik yang kukategorikan sebagai aneh. Untuk pertama kalinya dalam minggu ini aku ketemu cumy. Rupanya dia begitu sibuk ujian dan tentunya itu adalah kabar baik. Melihatnya begitu bersemangat adalah hal yang entah kenapa menyiarkan kabar, ”i’m alive!”.

Dia menceritakan siang harinya di Plaza Senayan, yang cukup lain daripada yang biasa. Adalah suatu perbincangan berdurasi setengah jam dengan dokter berumur 40 tahun yang sama sekali belum pernah dikenalnya (atau bahkan dilihatnya). Dalam tempo waktu yang singkat itu, dokter Prakoso ini (yang mengaku ginekolog atau semacamnya) berhasil meyakinkan cumy tentang profesi, asal, latar belakang, dan berujung pada niatnya untuk mengajaknya menikah! OMG!

Ini pasti hipnotis....atau semacam susuk yang luar biasa paten (dimana ya nyarinya?) hahaha..apapun itu, rupanya, seorang cumy yang kukenal sangat lurus (dengan alur yang biasa-biasa saja) menunjukkan sikap tertarik dan ingin mengetahui siapa orang tersebut secara mendalam. I’ve got strange feeling. Besok siang rencananya Si Dokter mau dipertemukan denganku. Marilah dimulai semua investigasi dan persidangan itu....(gimana ya caranya minta fotokopi KTP-nya?hahaha).

Hal (sedikit) aneh kedua...

baru menyadari betapa puisi dan jiwa lembut bisa menular. Contohnya begini, setelah bertahun-tahun menulis puisi, terkadang aku lelah melontarkan kalimat-kalimat manis, halus nan mesra (ajieh!) dan akhirnya berkata-kata dengan STD. Kemarin aku menulis message kepada temanku yang bekerja untuk Antam dan dikirim nun jauh disana (nah, kan sampe lupa deh apa nama daerahnya). Kalimatku begini *disampaikan lewat testi* ”duh si mas, ngilang kemana toh? =’)”, lalu tiba-tiba dia membalasnya demikian...

Aku
Hilang di tengah keramaian dan kegaduhan pabrik Nikel
Aku
Hilang di dalam buih-buih ombak lautan
Aku
Hilang di antara jutaan ilalang savana Celebes
Aku
Hilang mengikuti sang surya di kala maghribAkuHilang dan tersesat di hatimu yang turut menghilang

Good for you, Ryan! Ditempatkan di lokasi jauh memang terkadang membuat diri lebih ’terasah’ hihihi...

Thursday, October 12, 2006

sexuality

1001 macam cara untuk menimbulkan gairah, u name it! Ada teman yang tergila-gila dengan stensilan Harlequin, dengan penulis favorit Sandra Brown (nah, ini trick lama waktu di sma hahahaha), ada yang suka sekali nonton Miyabi sampai Marc Dorcell, ada yang suka mengamati pasangan lain making out or even just kissing (sedikit lunatic katanya, tapi buatku ini kinky yang sangat menarik hahaha), ada yang turn on hanya dengan melihat berbagai alat bantu seks (halleluyah indo belum sebebas Amsterdam, bisa mati nanti dia susah berjalan dengan leluasa tiap 5 meter hihihi).

Nah, buatku…tidak ada yang lebih menarik dan kilat dari merasa cemburu. Just imagine your couple with somebody else that you dislike, for example; his/her ex. It’ll work even faster if you imagine your couple’s story (about his/her wildest imagination or even action) and develop it! Geez! It works for me…

btw, menyangkut topik di atas, i love this one..
http://17tahun-keatas.blogspot.com/

Wednesday, October 11, 2006

Satu paragraf berikut adalah perkataan temanku Fivda Harry :

Saat ini aku mungkin akan menjadi orang yang paling menyebalkan,karena tulisan berikut ini : Dahulu manusia berkata "Logikanya Bumi itu Rata, diam, dan Matahari Mengelilingi Bumi", tetapi panduan iman(yg saya baca) memberi tahu "Bumi itu bulat, bergerak mengelilingi matahari dan mataharipun bergerak". Dahulu logika manusia mengatakan "Takkan Lari Gunung Dikejar", Tapi menurut panduan iman: " perhatikan langit, gunung, matahari dan segalanya, mereka semua bergerak(seperti berjalan)" dan setelah diselidiki beberapa puluh tahun kemudian, memang gunung bergerak sekian centi meter pertahunnya, dan tidak hanya ke atas atau melebar. Dahulu logika mengatakan daging Babi yang diternakkan dengan bersih akan baik dimakan, dan panduan iman berkata "Babi haram dimakan, sama halnya dengan liur anjing", ternyata pada saat ini diketahui bahwa ada senjenis bibit cacing yang hidup di dalam daging babi yang dapat menyebabkan kerusakan otak, dan bibit cacing tersebut juga ditemukan didalam liur anjing. Memang setelah daging babi dimasak matang-matang, benih2 cacing ini dapat mati.. tapi entah apa yang akan ditemukan beberapa tahun.. atau bulan atau dalam hitungan hari kemudian. Mungkin untuk beberapa hal Logika kita masih terbatas, hingga Yang di Atas dengan baiknya memberikan panduan sederhana tersebut(hanya 1 buku dgn 30Juz) untuk dibawa-bawa kemanapun hidup berlayar.

Memang benar Fiv, aku juga setuju sekali dengan pemikiran dan kenyataan bahwa kita dapat menemukan 1001 macam hal di dalam buku yang sedang kita bicarakan. Katanya, karna agama tersebut diturunkan paling akhir, yang terdapat di dalam kitabnya adalah yang terlengkap, termutakhir istilahnya, and i have no doubt about that.

Untuk mengetahui bahwa suatu hal baik atau tidak baik, mungkin kita harus mendengarkan kata-kata orang yang sudah melampauinya. Mungkin sama halnya ketika ibuku berkata, "Jangan ini..jangan itu, sama saja dengan lompat ke jurang!", tapi aku tidak pernah mendengarkannya. Karena aku adalah a risk taker, mau mencobanya sendiri. Mengetahui itu jurang atau bukan, jatuh terluka karnanya atau tidak, paling tidak penyesalan takkan muncul karna tidak mencobanya.

Terlepas dari kemungkinan apa yang penelitian akan beri di masa depannya. Terlepas dari aku juga mengakui kelengkapan kitab tersebut. Aku masih mencintai kenyamanan, penghormatan atas kesetaraan semua agama. Aku hanya merasa benar (dan ini tentu tidak sedang diperdebatkan denganmu, temanku) bahwa semua agama adalah sama. Masih menyembah Tuhan yang sama, lengkap pun tidak lengkap kitabnya.

Aku hanya tidak pernah merasa agamaku paling benar...karna suatu agama bisa sempurna, kitabnya bisa sempurna, pelaksanaan bisa jadi nyaris sempurna, tapi tidak menjadikan orang tersebut manusia yang sempurna (hanya) karna agamanya. Mencoba sebisa mungkin berpikir dengan otak saja rasanya tidak cukup. Masih kurang upayaku.

Saturday, October 07, 2006

amnesia selektif would be nice...

Senja tadi saya menikmati akting Robin Williams di salah satu filmnya (The Final Cut) yang bercerita mengenai kehidupan seorang cutter. Cutter adalah mereka yang mempunyai pekerjaan menghapus memori di otak, tanpa menentukan mana yang baik dan buruk, hanya berdasarkan pesanan saja. Tentunya berujung pada suatu objektif.

Photobucket - Video and Image Hosting

Set in a world with memory implants, Robin Williams plays a cutter, someone with the power of final edit over people's recorded histories. His latest assignment is one that puts him in danger.

Sangat mengagumkan bagaimana lagu bisa melambungkan kita pada sebuah kenangan. Lagu-lagu Keane, All American Rejects, Morrisey, Dave Koz, and so on...bahkan terkadang, saat memori otak sudah tidak mampu mengingat, masih ada siku hati yang begitu peka terhadap nada-nada tersebut. Membawaku entah kemana, yang bahkan sudah tidak bisa lagi kuingat. Hanya emosi saja yang masih melekat erat.

Friday, October 06, 2006

Dian Sastro vs Tantowi Yahya

Baru kali ini saya menyaksikan kuis 3 milyar dipandu oleh Dian Sastrowardoyo. Setelah berminggu-minggu otak saya dibombardir dengan iklan kuis di televisi tersebut, bisa dibilang tampilannya sungguh amat mengecewakan. Sepertinya Dian berdiri, berkata, berakting di bawah bayang-bayang Tantowi Yahya. Walau saya juga tidak menyukai Tantowi secara pribadi, tapi kemampuannya membawakan suatu acara atau kuis, bisa dibilang cukup matang.

Yang menyolok adalah ketidaknyamanan Dian dalam membawakan acara. Duduk tidak menyandar, tidak pula condong ke depan. Gesturenya kaku, dan suaranya yang tidak tergolong berat (lebih terdengar seperti abg) semakin menunjukkan auranya yang kurang matang. Mungkin Dian mendapat 'kehormatan' menggantikan Tantowi karena tarifnya lebih murah. Atau mereka tengah mengubah pangsa pasar kuis tersebut, semakin mengarah ke anak muda. Tapi satu hal yang mereka kurang dalami sebelum menerjunbebaskan Dian dalam acara tersebut.

Yang pertama, Dian jelas tidak cocok menggunakan baju-baju vintage yang panjang, mengingat tinggi badannya yang berkisar 160-an saja. Dan yang kedua, terkadang pengetahuan umum, mau tidak mau harus diakui, ada hubungannya dengan banyak tidaknya orang tersebut mengkonsumsi asam garam kehidupan, yang kaitannya adalah umur.

Thursday, October 05, 2006

Kedai Sup

Hari ini ada sedikit resensi restoran. Apa yang terpikir saat mendengar nama KEDAI SUP? Tentu yang ada di otak adalah kedai yang nyaris semua menunya berkuah aka sup. Yah, ini sedikit banyak mungkin, mengingat namanya kedai + sup. Halah, kenapa jadi ngebahas tata bahasa. Anyway...tadi malam makan disana. Tempatnya di daerah kemang, kalau dari arah Sumbangsih, ada di kiri sebelum lampu merah pertama (yang ada Sederhana).

Nice little place. Atmosfer yang menyenangkan. Hanya saja cuma ada empat atau lima jenis sup. Salah satunya adalah sup iga merah. Pengalaman rasa yang menarik di lidah, tapi bagaimana ya caranya supaya mereka tidak memakaikan begitu banyak lemak? Rasanya, pengalaman rutin tiap hari selama sebulan makan Lipitor akan sia-sia lagi.

Photobucket - Video and Image Hosting
Slogan sebuah media = setiap hari selalu ada yang baru

Ada sebuah bacaan yang menarik perhatian saya. Bukan karna isinya, bukan karna fontnya, tapi karna kemasannya. Majalah PS yang awalnya seukuran A3, sekarang jadi ukuran mini. Tidak semini majalah Device, tetapi mini panjang kali yaa..hahaha...yup, dengan demikian secara tidak langsung mengabarkan ke seantero pembaca bahwa mereka melakukan aksi pengiritan. Biasanya ada beberapa pilihan, yaitu : memperbanyak space iklan dan menambah halaman, mengubah sebagian halaman menjadi hitam putih, mengubah ukuran media. Nah, mereka memilih yang terakhir. Sangat klise lah ya kalau ditebak alasannya adalah untuk kepraktisan pembaca dan mengubah image mereka.

Brand as personality

Brand personality adalah karakteristik yang menggambarkan perusahaan/produk sebagaimana mereka menjadi manusia. Majalah PS misalnya; karna satu-satunya tujuan adalah memberikan informasi belanja seputar Plaza Senayan, maka kita secara tidak langsung namun akurat akan mengetahui manusia macam apa si majalah tersebut. Tentunya mature, classy, dan nyaris tidak perduli harga melainkan kualitas dan brand! Memang ada remaja yang berbelanja di PS, tapi kebanyakan mereka yang memperdulikan penampilan, bukan utilitas. Jadi, coret saja si ukuran baru sebagai perubahan element pada brand identity.

Sebagai info tambahan, banyak sekali pembaca yang mature (usia 25-45 thn) yang menyukai grip pada majalah berukuran A3. Terutama karna mereka lebih tertarik pada gambar produk dengan warna asli dan tambahan kecil di bawahnya, mengenai harga. Ketimbang font kecil-kecil dan paragraf yang rapat, bercerita secara deskriptif mengenai suatu produk.
Kalau merasa sudah pintar, sudah bisa memahami semua dengan logika, menerapkannya, menyeimbangkannya seiring dan sejalan dengan keimanan, selamat untuk yang merasa demikian. Masih bertanya-tanya, yang benar itu iman di atas logika ataukah logika menuntun kita pada iman? Apakah harus melihat dahulu baru percaya, atau percaya karna nyaman maka akan membawa pada keamanan? Ah, perbandingan yang betul-betul tidak perlu.

Bukan agamanya, tapi imannya. Iman kepada siapa, mungkin sebutan bisa diselaraskan. Karna jujur, saya juga tidak percaya bahwa Tuhan adalah perwujudan yang demikian dan disebut Bapa. Get the hell out of here *nah, saya tahu ucapan ini barusan membuat seseorang tertawa =) anyway..tidak semua hal ada jawabannya, lalu kemana larinya kita?

Haram dan tidak...

Otak manusia yang terus berkembang ini, menuntun kita pada kehebatan sterilisasi sabun, pun peralatan dan proses masak memasak. Kenapa tidak menikmati hidup sekaligus memanfaatkannya?

Wednesday, October 04, 2006

Malam ini ada berita duka. Adik Irfan, sahabatku yang dulu kukenal dari mantanku, meninggal dunia. Di sela-sela jogging, mandi, dan pulang, aku sempatkan mampir ke rumahnya. Mengingat kita selalu punya waktu senang-senang bersama, pun saat terry kena masalah di Ratu Prabu. Selayaknya aku punya waktu untuk menyampaikan simpatiku.

Adik Irfan baru berumur 12 tahun. Meninggal tanpa sebab, selain mungkin sudah waktunya undur diri dari kehidupan ini, menurut Allah. Tanpa penyakit, tanpa keanehan, yang berujung pada tidak dilakukannya otopsi atas keinginan keluarga, dan merelakannya begitu saja.

Luar biasa ketabahannya. Jack John, ini panggilan akrab Irfan, masih bisa menebar senyum dan berkata..."tenang saja bude, kan loe tahu gw gimana,".

Allah, aku masih tidak takut mati. Tapi aku mulai takut mati sia-sia, karna masih berada di tengah 'peperangan' ini. Sebuah permasalahan baru digelar dan harus bisa diselesaikan. Mudah-mudahan hari-hariku belum habis di tempat.

Monday, October 02, 2006

Perempuan dan pria...

Katanya perempuan lebih cepat dewasa dari pria. Entah ini ada hubungannya atau tidak dengan perempuan yang tukang bicara dan pria yang tukang berpikir. Itu sebabnya ada patung pemikir yang mewakili pria, dan kalaupun ada patung perempuan..pasti digambarkan dia sedang berbicara dengan ekspresi lemah lembut, teriak-teriak dengan emosi berang, atau apapun itu yang masih dikategorikan berbicara.

Focus in and focus out. Dua hal ini bila dikombinasikan akan menciptakan suatu hal yang hebat, yaitu kemahiran berkomunikasi. Dua telinga dan satu mulut tidak lagi saya artikan sebagai kita harus lebih banyak mendengar daripada berbicara. Melainkan mendengar dari dua penjuru angin, kanan dan kiri untuk kemudian menyeimbangkan keduanya. Dan setelah diproses di neuron otak, barulah kita berbicara. Tentunya tidak memakai emosi yang berlebihan.

Setengah perempuan dan setengah pria. Perempuan terjebak di tubuh pria, dan juga sebaliknya. Ah, mengingatkan saya pada banyak hal...

Teman perempuan yang saya kenal, jalan dengan lelaki lain dan ketika ditegur malah balik memarahi. Diri saya sendiri yang terkadang saya pikir terlalu mandiri, terlalu ingin beda, terlalu perfeksionis. Saudara sepupu saya, yang menjadi imam keluarga, namun kemudian menjadi terlalu sensitif dan baru saja berpikir ingin mulai mengeraskan sikap.

Entah, saya pikir...sikap keras tidak akan membawa siapa-siapa kemana-mana. Pengertian adalah salah satu essence dalam hidup.

Wednesday, September 27, 2006

Lahir begini bukan berarti harus terus begini. Begini katanya adalah kurang sempurna, kalau sudah tahu ada yang lebih, kenapa tidak menjadi begitu? Permasalahan bukan pada kesempurnaan apa yang mau ditelan, mau dibaca dengan sepenuh hati. Tapi sama pentingnya, bagaimana semua yang begini menenangkan hati. Kenyamanan sepertinya masih tidak ada yang bisa gantikan. Toh begini ini dilakukan dengan kompromi hati dan logika, sehingga kemudian muncul ucapan dalam diri, siapa yang butuh perantara bila kita bisa ketemu langsung dengan yang dituju. Ah, entah...

Hanya karna aku tidak lebih rajin membaca, mempelajari, memperhatikan, menelusuri bait per bait, kalimat per kalimat hingga mengendap di benak, dengan satu arah penafsiran yang baku, lalu haruskah dibombardir dunia ini dengan semua yang beda dan benar katanya? Ingin jadi orang bijaksana hari ini. Tidak suka ya jangan dibaca. Tapi entah kenapa seperti ada yang mengganjal.

Thursday, September 21, 2006

Hari ini tenang bukan main. Entah apa yang ada di kepalaku, tapi mungkin hening sesaat adalah indah adanya. Tidak ada telepon yang berdering, memanggil entah mencari suara, perhatian, atau mengundang amarah. Tidak ada ketak ketuk ketik jari jemari yang beradu kian cepat dengan detik untuk menorehkan kalimat per kalimat, sekedar pertanda komunikasi dua arah. Mohon maaf untuk semua yang di luar jangkauan, sim card hp saya rupanya sedang mengalami gangguan yang berkelanjutan. Dan kebetulan untuk kedua nomer yang saya miliki. Anyway tadi pulang ada kejutan luar biasa di garasi rumah. Vicko rupanya sudah pulang dari bengkel, setelah dua setengah minggu yang menyiksa. Rasanya tak habis mengagumi bodi aduhai mulus mirip bintang sinetron montir-montir cantik (heh?) dan sepertinya noda di tangan akibat polesan membuat puas rasa di hati.

Photobucket - Video and Image Hosting

Sunday, September 17, 2006

Hari ini untuk kedua kalinya dalam minggu ini ada cicak jatuh di atas kepalaku. Katanya ini pertanda kalau orang yang dekat denganku (keluarga) akan 'pergi'. Tapi lagi mikir, kalau dua kali, siapa tahu yang bakal 'pergi' tuh gw ya...hahaha..
Boseeeeeennnn....! Barusan dapet message dari yogie, temen sekelas di kampus Prasmul..isinya gini; how's love life' dear? btw, tahun depan kayaknya yang mau nikah ngantri neh, hehehehe, ada febry, arifudin,dendy, aji, trus ada romi...kamu mau ikutan?? hehehehe

Lucu banget ya! Huh, siapa juga yang gak mau kawin cepet. Mungkin diketawain sih sama mereka yang ngeliat gw sebagai pribadi berkembang..umur 23, mau release buku, buka toko music apparel, januari dpn ini sidang thesis dpt gelar MM, ngajar di UPH jadi dosen jurnalistik. Ngapain loe nikah buru2???

Hell, no! Buat gw, semua yang udah gw capai sudah cukup. Yang gak bisa atau di luar pencapaian gw sudah gw relakan. Sisanya adalah proses, menjalani hidup, memperbaiki dan tingkatkan kualitas diri sembari membuat bahagia orang2 terdekat...lah, terus...coba sebut mau ngapain lagi gw klo gak nikah? Jodohnya rek...! Mana? Klo udah ada, jalannya sulit beneeeerrrr....

Anyway, kemarin ke kawinannya zaky-conny dan mas dian-mbak ima. Tempatnya zaky di balai sudirman, sedangkan mas dian di taman mini. Balai sudirman dicapai dengan perjuangan, mengingat kemarin adalah hari jumat. Tapi lokasi dapat dilacak dengan mudah. Beda halnya dengan taman bunga keong mas. Haduh! Udah masuk2..gelap, gak ada janur kuning ke arahnya, gileeee...! Temanya hijau2 yang ternyata mengecewakan karena aku berharap ngeliat ada cowo2 pake beskap jawa yang lengkap pake blangkon, dengan rantai jam...eh, tau-tau versi jogja. Nah, mas dian memang sensasi. Satu-satunya acara kawinan yang diiringi musik tiesto dan live DJ.

Photobucket - Video and Image Hosting

Saturday, September 16, 2006

So hard to seize the day (only)

Coba tolong seseorang maju dari barisan, katakan padaku apa enaknya hidup tanpa harapan. Mungkin sama tidak enaknya dengan hidup tergantung nasib baik yang diberikan orang lain. Fokusnya bukan pada hal baik, tapi pada telapak tangan yang bisa dibalik pun tidak sekehendak hati.

Terkadang ada setan alas yang melintas. Mungkin lebih enak seperti dulu, seize the day, tidak muluk-muluk dengan esok dan menikmati hari ini tok. Kok gak bisa yah kayak gitu lagi. Erat sekali seize the day itu pelaksanaannya dengan kebahagiaan semu, yang buat aku cenderung sudah lewat. Masa foya-foya, huru hara dengan segala hal yang tidak jelas.

Hanya saja, kok sulit sekali mengawinsilangkan dua hal itu yah. Beneran nih, paling hebat adalah orang yang hidup tanpa pernah takut kehilangan apa-apa.

Friday, September 15, 2006

Takut mati?

Entah kenapa selalu ada rasa cemas yang berlebihan, yang mungkin lebih dikenal dengan rasa takut, yang kerap mewarnai kematian. Satu-satunya hal yang pasti di hidup ini, karna tentu yang sedang membaca tulisan ini telah melewati hal pasti lainnya, yaitu dilahirkan.

Kalau ditanya apakah aku takut mati, jawabannya adalah tidak! Maaf bila jawabannya mengecewakan, tapi sungguh aku belum pernah takut mati. Karna buatku, bila keadaan sangat susah, benar-benar membuat dada ini sakit bukan kepalang, mati tentu menyenangkan. Dan bila aku sedang bahagia seperti sekarang, amat sangat karna mensyukuri semua yang ada, bila mati i've got nothing to lose. Terima kasih banyak untuk semua yang diberi, hari ini aku pamit.

Mungkin aku lebih takut pada kesakitan dan bukan kematian. Lebih cemas luar biasa akan jumlah amal yang mungkin akan ditakar habis-habisan oleh anubis, sebelum akhirnya aku dinyatakan resmi masuk gerbang yang mana. Yah, begini-begini aku percaya betul akan Tuhan yang universal dan keadilan nantinya.

Thursday, September 14, 2006

Ada beberapa hal lucu yang saya temui akhir-akhir ini. Betapa perempuan memanfaatkan air mata dan kepasrahannya untuk memintaNya penuhi harapan, doa atau apapun itu. Entah untuk simpati atau apapun. Saya cukup bahagia dengan keadaan saya sekarang. Menerima, mensyukuri dan merelakan saat segala sesuatu yang indah harus pergi dari saya. Karna yakin, Dia akan berikan yang terbaik bagi tiap individu.

Tuesday, September 12, 2006

Saya pernah dibilang tidak kreatif lagi, tidak produktif. Lalu saya kembali berfikir, untuk siapakah mereka semua; kata-kata, kalimat, frase, tetek bengek titik dan koma dibuat. Ya tentu tidak lain untuk saya. Hari itu saya bad mood, feeling blue, sembelit, atau apapun itu yang dapat memeras emosi layaknya kain pel dizalimi. Lalu menulislah saya, sebagai substitusi dari berlari malam-malam mungkin bila TKP adalah malam hari, atau mencaci maki sebuah sistem yang tak jelas, lalu lagi adalah suatu perbuatan yang amat sangat bodoh, yaitu melukai barang-barang berharga di sekitaran; dari hp, mobil, cincin berlian, sampai hati seseorang. Yah, biarkan saja mereka menikmati onani ku, beberapa kalimat tunggal atau bahkan tak adanya frase-frase itu tidak akan membunuh para relawan yang lewat.

Saturday, September 09, 2006

What a day. Bangun pagi, macet-macetan gak jelas, ngajar, mana udara panas bgt...! Hm, pulang, grab some lunch dulu di Over Rice, terus ke majestik. Ke kemang dan ketiduran sampe malem! Waa...edan! Mana bsk pagi ada kerja kelompok di Sunter, di rumah Christy....hadoooh, kapan dong nih gw sempet olahraga....please2, itu sepatu jangan dianggurin ajah ='(

Btw tadi akhirnya comment dari Jajang C.Noer keluar juga. Orangnya ternyata ceplas ceplos banget, yang ber-gue:elo gitu dan cerita ttg pacarnya. Here it goes :

Katanya seorang romantis tidak realistis dan seorang realistis tidak mungkin bisa romantis. Tapi Tiara menjumpalitkan pendapat itu. Puisi-puisinya realistis romantis, dan menginspirasi kita untuk merasakan sesuatu yang lain di baliknya. Kesedihan tidak jadi duka, kebencian dia jadikan sebuah lelucon, tapi bisa kita rasakan keresahannya.

Note : Saya pernah dua kali membacanya (puisi milik Tiara) di depan temu nasional aktivis perempuan Indonesia.

Thursday, September 07, 2006

Doa para tikuss (S karena jamak)

Kata mama mungkin semalam ada tikus yang mati. Menghadiahi kami bau semerbak yang cenderung bisa dikatakan tidak enak di teras dekat kebun. Ah, bisa jadi yang mati adalah bapak tikus, yang selalu lelah bekerja seharian mencari sesuap curian untuk istri dan anak anak anak (lebih dari dua pengulangan karna sangat banyak) tikus. Kasihan betul keluarga besar tikus itu, tidak punya tulang punggung lagi. Atau jangan-jangan karna mereka tikus batak, mereka jadi ditanggung seluruh keluarga besar almarhum bapak tikus? Mudah-mudahan yang mati tikus pemalas saja, yang kerjanya keluar malam pulang pagi minum tuak tak bertanggung jawab tukang hamili tikus tetangga. Amin!

Bualan biar terkenal..

Pagi-pagi disuguhi bualan belaka yang katanya ditulis oleh media massa aka koran yang paling bergengsi, paling besar oplahnya di Jakarta Raya ini. Di koran tersebut pagi ini, terletak pada hal 3, ada artikel yang berjudul ”Keluarga Soekarno Laporkan Buku Soekarno File”. Sebagian isinya sebagai berikut :

Keluarga Soekarno melalui Yayasan Bung Karno melaporkan buku berjudul Soekarno File karangan ilmuwan Belanda, Antonie CA Dake, terbitan PT Aksara Karunia. Buku itu dianggap keluarga Soekarno sebagai pemutarbalikkan fakta sejarah yang mencemarkan nama baik Soekarno.

Lompat ke paragraf terakhir...

Buku setebal 549 halaman tersebut dibuat berdasarkan kesaksian Bambang Widjanarko, mantan ajudan Bung Karno, dalam Buku Putih yang dikeluarkan oleh Orde Baru.

Photobucket - Video and Image Hosting


Well, well, well...entah siapa itu wartawan yang berinisial SF, tapi jelas dia tidak menggali fakta, pendapat atau apapun itu yang seharusnya dilakukan sebelum belajar menulis! Bagaimana bisa dia mengaku dirinya wartawan, bila tidak menganut praduga tak bersalah dan ’bagaimana jika tulisan saya mencemarkan nama baik orang ya?”. Apakah tidak seharusnya dia mengkonfirmasi lebih lanjut? Karena fakta adalah berikut :

  1. Tidak pernah sekalipun juga makhluk licik berkaki dua yang mengaku bisa bernafas sekaligus berpikir itu mewawancarai Bambang Widjanarko aka BW. Terbukti dari surat sanggahan BW yang dikirimkan ke suatu media. Bertemu saja belum pernah.
  2. BW adalah satu-satunya orang dari orde lama yang tidak dipanggil sebagai tersangka, melainkan hanya sebagai saksi dalam proses pengadilan yang menimpa seluruh anggota orde lama, akibat penyelewangan yang dilakukan masing-masing pribadi. Rapor BW bersih.
  3. BW adalah satu-satunya orang yang setia mendampingi Bung Karno (lengkap dan penuh selama satu windu), bahkan sampai detik sebelum menjadi tahanan rumah. Jadi kenapa sekarang atau saat diwawancara harus jadi back stabbernya Bung Karno?
  4. Jika benar SF mengutip Guruh dan keluarga yang mengatakan bahwa isi buku Dake adalah pemutarbalikkan fakta. Kenapa tidak sekalian mengkonfirmasi, apakah betul BW benar-benar diwawancara. Kalau benar diwawancara, apakah itu tepat kalimat-kalimat yang dikatakan dan tidak dibumbui oleh Dake?

Secara pribadi saya mengenal betul siapa kakek saya. BW bahkan menjadi orang pertama yang memberitahu saya yang masih kecil dan terbutakan oleh sejarah bahwa tidak ada yang namanya Supersemar. Sejarah aja kok mau dimanipulasi, mau jadi apa negara ini. Terkait dengan artikel tersebut, sedari awal saya sudah sangat menyayangkan, bahkan cenderung menghina dina Dake yang hanya berani menerbitkan buku (dan menjual nama kakek saya) setelah kakek saya meninggal.

Hari ini ada kejutan yang sangat menyenangkan masuk ke inbox emailku. Ada surat dari Gratiagusti Chanaya Rompas aka Anya (salah satu pendiri bunga matahari). Dia akhirnya meluangkan waktunya dan menulis comment tentang bukuku. Here it goes :

Tiara membangun bait-baitnya dengan diksi yang begitu pribadi sehingga membaca kumpulan puisi ini membuat saya merasa seperti sedang mengintip catatan rahasia orang lain. Lewat penggunaan imaji yang mudah dicerna tanpa menjadi klise, Tiara mengajak kita untuk mengunjungi perasaan yang pernah singgah di hati. Mengingat kembali gejolak yang pernah membuatnya berdenyut juga meradang. Membuka kenangan bahkan luka lama. Oleh karena itu, saya jadi curiga, bukannya sedang berbicara tentang emosi-emosinya sendiri, Tiara justru ingin membongkar rahasia kita. Tidak perlu merasa kecolongan karena menurut saya, inilah salah satu keajaiban puisi. Ia mampu menggelar perbincangan tentang hal-hal yang paling intim tanpa harus mengundang ketidaknyamanan, dan inilah yang terjadi dalam puisi-puisi Tiara. Ya, Sub Rosa membebaskan rahasia tetapi tetap menjaga pintumu terkunci.

Cheers, Anya

Sunday, September 03, 2006

Banyak hal yang tidak diduga muncul hari ini. Dari film break up yang seharusnya lucu atau paling tidak menyenangkan. Saya temukan benar-benar mengecewakan karena alur yang tidak wajar. Kenapa mereka tidak memulainya dengan hal yang baik, kemudian perpisahan dan akhirnya indah. Kenapa harus awalnya langsung berpisah dan diakhiri dengan 'akhir' yang gantung. Oh, damn....salahkan pola pikir saya yang sudah sangat hollywood (baca:happy ending stuff) but yes, that's what i'm looking for.

Jalanan yang macet menuju rumah didit, sedikit salah paham dengan jadwal seorang cumy ke mesir (mesti pulang bawain pasir yo!), film horor cina yang rada GJ dan anang maulana, belum lagi perut yang rada muter-muter gara-gara newport. Halah! Btw tadi ada hal baru (baca:mainan baru) yang amat menyenangkan. Beli sepatu nike baru buat semangat BARU dalam menjalani hari-hari 'sok' berolahraga...hahahaha! Sayang blm nemu gambar yang sama di internet, nanti menyusul deh fotonya si air mix down pinky itu =')

Saturday, September 02, 2006

Udah lama gak naruh foto di blog yang ini. Padahal banyak yang lucu-lucu, alias mulai kumat secara drastis kenarsisannya. Tadi ke Pasar Pernik, toko lampu yang ada di kemang timur. Lucu-lucu banget lampunya. Ada lampu bola (rotan dan bukan), ada lampu kepompong yang mirip-mirip lampu natal (merah hijau) warnanya, lampu bunga, lampu daun, sama segala macam bentuk lampu yang berada di seutas tali. Harganya relatif murah. Kalau di bazar kemang kemarin sekitar Rp 120.000,- untuk yang bola-bola dan yang bentuknya kepompong Rp 135.000,-. Bisa diorder sesuai keinginan loh. Belum lagi lampunya bisa kedip-kedip, walau tidak ada settingannya secara langsung. Rencananya menjelang natal nanti, mereka akan membuat lampu bintang-bulan-matahari dan juga lampu bintang (single) dari bahan kertas. Lucu bgt kali ya buat hiasan pohon natal =)

Photobucket - Video and Image Hosting

Thursday, August 31, 2006

...rindu

Ingin tahu bagaimana aku merindukanmu?

Sama sederhana seperti masa kecil yang diisi dengan perjalanan ke toko Sejati, toko kelontong di dekat Jl. Jembatan Selatan. Satu paket gembira yang hanya berisi permen polo, kue kembang gula, dan mungkin sebuah pisang ranum. Dengan perjalanan yang istimewa, naik bajaj yang masih merah warnanya, seragam layaknya baju pramuka di hari jumat, dan tangan hangat yang kokoh milik ayahnya ibu.

Sama singkat namun dahsyatnya seperti kilat di siang hari, yang berbuntut petir sambar-menyambar, dan gerimis kecil yang meminta ijin tuk kotori langit mendung sedari tadi. Kalau-kalau sekoloni rumput baru saja mandi bersih dan tidak ingin lagi kotor lumpur.

Sama berkesannya, begitu tak ingin dilupakan seperti manis gulali yang sempat mampir di bibir, lidah, dan jemari saat hari minggu tiba, sehabis misa, yang ibu belikan di pelataran parkir gereja kami.

Rindu sekali, teramat sangat.
Kaki gw dua dan bisa jalan gantian kanan kiri. Tangan gw dua, jarinya masing-masing ada lima, bisa ngembay apa aja yang emang boleh diembay sama kewenangan pemerintah setempat. Mulut, gigi, gusi, dan sepasang bibir lengkap semua, berfungsi baik untuk wicara, dari ngomel, maki-maki, muji, ngangkat-ngangkat orang, nyaris gak pernah buat ngejilat orang dan do some good job (think positive, man!). Kuping sepasang ada, cukup lebar dan berdaya dengar tinggi untuk mendengar kenapa hujan harus jatuh di hari hujan dan tidak lagi merusak musim kemarau. Mata, wah ini dia nih....syukur-syukur cuma minus dikit aja, jadi gw masih bisa jadi donor mata kalo udah mangkat nanti. Apa lagi yah? Wah...dipikir-pikir rasanya semua indera ini lengkap, plus gw yang bener2 perempuan, walau belum dicoba sampe tahap akhir kemampuan reproduksi, tapi gw cukup optimis lah.

Lalu, apa lagi yang bisa diminta? Sekarang gw kasih yang namanya kestabilan. Hari senin gw bilang senin, selasa gw bilang selasa (jangan lupa selasa depan ada bazar baru plus fashion show di citos), dan semua gw jalanin dengan mononitas yang sempurna. Sungguh tidak membosankan. Tapi masih ada saja yang mau dikritik, dicela, dan dianggap tidak sempurna. Alasan pun gak keluar, ayo coba sebutin bedanya dimana. Perasaan itu nomer satu, feeling itu emang harus diasah. Tapi jangan dimanjain, karena terkadang feeling itu bisa salah. Tadi gw udah bilang, gw cukup sempurna sebagai manusia yang lengkap. Masa mau yang bener-bener sempurna? Coba cari di toko sebelah, karna disini jelas gak ada. Belum tau rusaknya apa masa udah protes bilang mau ganti spare part? Duh, pusing deh kepala gw. Btw udah lama bgt gw gak nulis seenak jidat gini, pake bahasa yang semau gw, dan gak perduli apa efeknya buat yang baca. Sekali-kali mau jadi manusia yang gak perfect ah.

Sunday, August 27, 2006

Mencengangkan.

Resistensi kita adalah suatu hal yang jauh di luar dugaan. Suatu titik yang kita tidak pernah tahu keberadaannya. Seperti batas tepian langit yang sering ochan sebut-sebut.

Saturday, August 26, 2006

Apa kabar dengan masa lalu? Sepertinya tidak banyak pilihan. Mungkin ada kalanya manusia keluar sifat jujurnya dan mulai berbicara A sampai Z masa lalunya. Kemudian dia baru sadar hal tersebut adalah senjata makan tuan, dan dia kemudian berhenti walau sudah terlambat.

Masa lalu. Detik 1 saya berbicara konsonan vokal, detik 2 si konsonan vokal sudah jadi masa lalu. Maaf saya tidak bisa mengingat tiap detail masa lalu dan janji-janji yang telah terucap. Tapi visi misi tiap kata dan butiran huruf yang terserak telah dipatri. Entah kenapa, menyesal rasanya pernah jadi orang jujur yang bodoh itu.

Wednesday, August 23, 2006

Kiddo!

Ada yang mengomentari tabiat pemasang foto di friendster dan menaruhnya di bulletin board. Katanya yang berfoto bersama anak (bukan anak sendiri melainkan keponakan, anak teman, bla blah), adalah mereka yang sudah ingin cepat-cepat kawin! Mungkin adalah jawaban yang tepat.

Saya sendiri dulu sangat tidak sabaran menghadapi anak kecil, siapapun mereka. Tetapi setelah perlahan kutukan seakan menghampiriku dengan menyebarkan banyak anak kecil di sekitarku, dan wham! Semua benar-benar terbalik dan aku jatuh cinta pada mereka.

Dengan kalimat tanda tanya yang terlontar dari bibirnya, senyum senang yang teramat polos hanya dengan sebuah permainan tebak kata, hingga rengekannya dikala masih ingin menonton madagaskar padahal sudah jatuh jam tidur.

That's true. Foto titus mabot, kalea, nea, dan the up coming brian bisa jadi dipasang karena saya sebagai perempuan normal pasti ingin menikah. Tapi siapa yang terburu-buru? Jatuh cinta dengan anak kecil terasa lebih tanpa pamrih, entah kenapa.

Saturday, August 19, 2006

Hari ini sun bathing dengan sukses di bazar wijaya. Cukup dua jam kurang dan kalori yang terbuang setara dengan renang 10 lap dan sauna (sebelum renang aerobik lucu tuh) hahaha. Tapi bener deh panasnya kebayar banget kok sama barang-barang dagangan disana =)

Ada banyak hal menyenangkan hari ini. Yang pertama suatu perayaan yang indah dari sesuatu yang mungkin terbantahkan oleh logika tapi sungguh bukan main rasanya. Yang kedua adalah kesempatan bertemu dengan teman-teman lama di kawinannya Lusia Anindita @ hotel Mulia. Dan yang ketiga adalah telah ditemukannya ipod saya yang sudah lama menghilang. Ahh...

Penutup hari mungkin tidak bisa ok2 banget. Karena saya menemukan bahwa bekas rekan kerja saya, yang kemudian menjadi orang yang bertanggung jawab atas pekerjaan di sambas (beberapa bagian saja) menulis di blognya tentang 'receiving a sarcasm from my-so-called-client'.

Tidak jauh beda dengan saya yang terkadang terlalu cepat mengambil kesimpulan. Jadi awalnya saya mendapat laporan bahwa anak buahnya sudah ke sambas dan melihat tidak ada yang salah dengan lampu acrylic di kamar mandi (padahal lampu tsbt kadang mati dan kadang hidup). Jadi dilaporkanlah tidak ada yang salah dengan lampu itu (tanpa menceknya kembali). Kemudian keesokan harinya saya datang dan melihat lampu itu masih mati. Lalu saya sms ke dia.

"Tolong lampu dibenarkan. Jangan pakai paradigma tukang yang gak mau meriksa detail dan mau cepat beres dengan melihat tampilan luar yang tidak ada cacat.", kira-kira begitu sms saya. Ditujukan kalimat paradigma tukang untuk si anak buah. Yang kalau memang dia bekerja baik seharusnya dia menemukan ada yang aneh dengan lampu (berdasarkan laporan nyala-mati berulang kali) dan tidak sekedar menyalakan....ok, normal! Dan melangkah pergi tanpa mencek bagian dalamnya.

Jadi segitu aja KW-nya. Oh, mine..apa yang sering kali saya pikirkan. Hei, saya tidak menyela anda! Saya hanya menyalahkan orang yang datang dan melihat beres lalu main pergi dan tidak mencek bagian dalam (setahu saya anak buah lah yang datang). Jadi kenapa berlagak seperti perempuan yang mau menopause???! s e n s i !

Thursday, August 17, 2006

Ada kemarin, hari ini dan esok. Mungkin kategori esok bisa kita jadikan satu dengan esok lusa, keesokannya lagi, hingga seminggu, sebulan, setahun yang akan datang. Apapun itu bila kalimat diimbuhi kata 'will'.

Mungkin saya adalah tipe esok hari. Yang terus-menerus berharap pada esok dan seterusnya, tapi hanya bila sesuatu belum pasti. Seperti saat ini. Saya benar-benar cemas. Semua masih serba tak pasti, terutama karna saya tak mau lagi tersakiti oleh janji yang bisa cidera.

Sedang belajar untuk menerapkan konsep seize the day...
Pada saat itu, ada seorang yang jatuh cinta dengan sikapku yang impulsif. Walau pada awalnya tidak, lama-kelamaan dia berusaha memahami dan memang mulai menerimaku. Aku yang terbuka, aku yang emosian, aku yang suka eksperimen pakai baju aneh2 nan terbuka yang sgt dibencinya, aku yang pergi ke gereja seminggu sekali dan mungkin lebih, aku yang pernah terpikir dan mau mencoba mempelajari Islam, aku yang sampai 23 tahun ini, bisa berdiri, berbicara, menulis, berkarya atau apapun itu berkat semua orang di sekitarku, agamaku dan Tuhanku yang katanya adalah beda dan bukan Tuhannya.

Sekarang...mungkin semuanya sudah lewat. Apa pantas dia bilang bahwa dia sekarang sudah mempunyai wacana lain tentang perempuan yang nanti akan jadi istrinya. Mencari perempuan yang sederhana, yang mencintai dengan sederhana, yang bukan perempuan hebat sepertiku (ini katanya). Hei! Siapa yang merubah kriteria itu? Dia sendiri! Bukan aku yang berubah. Lalu pantaskah dia berkata macam itu, seakan aku ini orang yang pernah mengaku emas padahal cuma besi di depan dia?

Salah satu sifatku adalah tidak munafik. Aku adalah aku, take it or leave it, walau aku juga bisa bertoleransi. Sekarang sikapnya benar-benar menyebalkan. Sama halnya dengan menyela fotoku yang memegang rokok dan berkata itu tidak baik, atau jangan2 itu cims. Padahal dulu dia merokok dan memang sampai sekarang pun aku tidak merokok. Ckckck.....manusia yang suci!
Sombong!

Ada apa dengan konsep keTUHANan?? Ada apa dengan pembedaan yang sampai mati itu? Heran sekali. Mungkin saya hanyalah orang aneh yang merasa dan melihat semua agama adalah sama. Jujur, menurut saya semua aturan itu kalaupun turun dari Tuhan pasti datang melalui seorang manusia (yang boleh dikatakan suci, istimewa atau gila sekalipun). Pasti untuk sampai saat ini ke telinga, mata dan hati kita, sudah melalui proses yang tidak pendek dan pasti sudah terkontaminasi.

Sebutlah suatu agama yang tidak ditafsirkan, dan dari dulu hingga sekarang adalah demikian (tidak berubah-ubah). Ada apa dengan 'mereka' yang merasa mereka istimewa dan tidak mau mengotori diri mereka dengan bersama orang lain yang berbeda agama? "Ini konsep keTUHANan kamu, dan ini konsepku...kita berbeda! Kita pasti tidak bisa bersama!".

Suatu omong kosong. Tidak ada yang benar dan salah antara agama satu dan yang lain. Orang bisa berbeda agama tapi satu keyakinan. Jadi orang yang agamais belum tentu bisa masuk surga, dan kalaupun surga itu ada, saya yakin strata dan teritori tidak dibatasi oleh agama sewaktu menjalani hidup sebagai manusia. Tuhan itu saya yakini satu!

Yogya yang ada di pulau Jawa bisa jadi jauh dari Jakarta, lebih jauh lagi dari pandangan mata orang Amerika di benua Eropa, tapi yang namanya Yogya yang Yogya ya cuma satu toh?!
Kepada YTH Tuhan yang bersangkutan,

Hari ini saya memahami betapa manusia dan manusia adalah pribadi bebas yang bisa jadi sangat individual. Hari ini pula saya berusaha menawarkan proposal baru pada Anda. Berapa harga yang pantas untuk manusia memiliki manusia? Bukannya saya ingin nego yang berkelanjutan, tapi saya rasa hal ini sangat mengakomodasi keinginan saya.

Dari saya yang ingin dimiliki
Hymne pom-pom (alm)

Si tupin panjan,
abu lucu menggemaskan,
ingatkanku pada pom-pom,
yang mati meninggalkan jambang,
si janda kembang..

Kalau semua berkumpul,
pasti aku sudah punya,
dua kesebelasan kelinci munil,
yang bisa main gigit-gigitan..

Wednesday, August 16, 2006

Photobucket - Video and Image Hosting


Saya baru mendapat dua teman baru. Yang abu namanya si Tupin Panjan (si kuping panjang) dan yang putih bernama Kol Putih. Dua-duanya saya titipkan di rumah seng, jadi selalu ada kunjungan tiap hari =) btw si Kol Putih tidak mau difoto, dia masih gampang deg-degan. Semoga umurnya panjang.
Abadi, katanya cinta itu abadi.
Walau dijauhi, dicemooh, dipungkiri,
katanya cinta yang searah itu tetap berjudul cinta.

Egois sekali, dia.
Dia, aku, kamu, mereka, kalian, semua yang membaca tulisan ini.

Sesungguhnya menurutku,
cinta itu seperti tumbuhan.

Apakah tumbuhan tetap tumbuh subur tanpa air dan matari?
Tanpa kehendak si pemilik,
tanpa sentuhan tangan,
dan perbincangan ringan?

Tumbuhan tahu dan bahkan lebih peka,
saat ia tahu keberadaannya tidak diinginkan..

Maka, kau ini batu berkedok cinta?
Atau manusia yang mau bersikap peka ?

Biarkanlah kebahagiaan tumbuh di dirinya,
walau dirinya di luar kamu.
Perempuan,
dia kini tak sedang pergi menginap di rumah kawan,
tidak juga pergi camping, business traveling,
atau apapun itu yang ada di benakmu;
sebuah penghiburan diri tiada guna.

Coba kau bangun di pagi hari dengan pikiran jernih,
dengan mata hati yang terbuka dan hati yang lapang,
bahwa mencintai bukan lagi onani diri...

Menunggu klimaks datang sembari berimajinasi.

Saat ini kau harus mulai belajar menerima kenyataan.
Buktikan kadar mencintamu dengan sportifitas yang baik.
Biarkan kebebasan merangkulnya, yang tidak lagi punya rasa cinta.


------------------------------------------------------------------------------------------------

Seakan yakin kau takkan membacanya, aku hanya ingin menitipkan pesan.
Apa itu tadi isi sms (bukan lagu bang sms siapa) tapi entah kenapa mungkin kau sudah buntu, lalu menuliskan firmanNya dalam bentuk persuasif yang nyaris tak.


Ah, jangan manfaatkan namaNya. Tapi pasrahkan saja. Sebagaimana saya terus menerus mencoba.

Wednesday, August 09, 2006

Hari yang janggal. Semua seperti berjalan pelan, benar-benar slow motion. Banyak diam yang terserak, membuatku semakin bingung. Saya bukan pakar komunikasi, tapi saya selalu mencoba jujur, atau paling tidak bercerita apa saja yang menggantung di benak dan rasa. Ah, memang orang sungguh berbeda satu sama lainnya.

Tadi sore dateng ke pamerannya Nani Sakri, teman baik tanteku. Lukisannya campuran 2D and 3D, dengan aksen gliter dan rantai tali tas misalnya. Sangat feminin dan berkesan komik jaman dulu.

Photobucket - Video and Image Hosting

by Nani Sakri (2004)

Tuesday, August 08, 2006

Sebuah perjalanan yang cukup nyaman, tidak terburu-buru dan sedikit bermasalah. Menutup hari dengan sebuah pemikiran bahwa kemampuan adaptasiku 'terhadap kejadian yang tidak sesuai rencana' harus lebih ditingkatkan lagi. Distro to distro cukup cepat dilalui..d'loop, entrance, gumo, beeprod, tee company, evil, 347, etc..ah terlalu pikun untuk mengingat. Tapi intinya cuma satu....Ti, cepetan kenapa sih mulai Indexnya????!! hahaha..damn! Bahkan untuk menonton dvd yang sudah mingguan aku beli saja belum sempat. Du du du...

Photobucket - Video and Image Hosting

Monday, August 07, 2006

Di tengah semua keletihan membuat buku masuk ke percetakan (lagi), meminta comment dari beberapa leluhur dan 'orang-orang penting' yang berlagak sibuk. Ada satu hadiah yang luar biasa. Dari seseorang yang hampir sama tanggapnya dengan tanteku Ingrid Widjanarko. Yaitu sebuah comment yang terluncur melalui sms ke hpku, tepat 2 jam setelah aku mengantarkan dummy SUB ROSA ke rumahnya.

Photobucket - Video and Image Hosting

”(diri) MU – TIARA
Part 1 : gemuruh deru burung baja membelah angkasa...berdecit lingkaran bundar penopangnya beradu tanah. Dan, BERHENTI. Tak sabar sesosok melangkah riuh dalam langkahnya yang ke puluh ratus juta dalam beda berganti-ganti rasa dan warna, melenguh tiap kali kumpulan jiwa di depannya menghalang, menghadang. Cuma satu ingin, kembali secepat kilat mengejut bumi, menyentuh sebuah indah.

Part 2 : gemerincing kunci-kunci terangkat dari senyap penghujung tas. Membuka rangka baja pelindung bangunan teduh bernama rumah. Melesat sesosok menuju ruangan teraman di muka bumi untuk dirinya. KAMAR. Dibenamkan sejiwa, raga dan hati ke dalam SUB ROSA.

Part 3 : tak perlu menunggu lama..22 menit sudah berlalu. Penghujung buku ujung kukuku...ahh, mengapa waktu begitu pesat bergerak? Ku sesali 22 menit itu. Ku sesali karena sedang kurasakan indah..sedangku termangu seperti menatap Firdaus yang berpelangi, kadang menimbulkan kejut yang asyik..kerjap tak percaya..walau juga kerut tak sefaham dan beberapa tak membongkar rasaku...ujung kuku membuka lembar terakhirmu.

WHATTTT? 23 THN HIDUPMU DI BUMI? Dan indahmu telah menantang, memaksa untuk meresap, menjalar, menggetar, melegakan sukma? Duhai, Sang Indah ciptaan indah pencipta yang indah...semaikan terus kepedihan menjadi indah, kegalauan menjadi kesan, kebimbangan menjadi pesan dan kemenangan menjadi rendah hati..krn kau adalah INDAH dan SEJUK yang telah lama dinanti BUMI..maka berdirilah di atasnya dengan KOKOH tanpa kehilangan GEMULAI mu. Wahai Bumiiiiii...SELAMAT ATAS PEROLEHAN KELAHIRAN YANG INDAH INI..." (Peggy Melati Sukma)

Sungguh pribadi yang menyenangkan. Karena kesigapannya terhadap orang lain yang membutuhkan bantuan. Dalam hal ini, aku dan komentar untuk buku ku.

Saturday, August 05, 2006

Selalu dan selalu ada pro kontra, pertarungan tanpa istirahat, sebuah akhir yang tiada awal. Masih saja aku bingung untuk merasakan otak atau memikirkan hati. Semua serba salah. Salut dan proficiat bagi mereka-mereka yang mandiri, begitu tegas dalam mengambil keputusan, dan menyamakan aksi dengan apa yang terlontar dari mulut. Entah larut kemanakah semua rasa dan lembaran memori indah di neuron.

Have yourself cake and ale. Shine on, shine on...you deserve it.

Wednesday, August 02, 2006

Ada seseorang dari buku lama yang melompat begitu saja ke dalam untaian pena menggores kertas yang kuambil asal dari sebuah rim. If i need u know, am i still worth your help? Uh, bagaimana ya. Saya jelas bukan pendendam, tapi dari dulu memang tidak menyukai akhir cerita persahabatan atau apalah itu yang sedikit melukai hati. Bukan siapa yang datang pertama, tapi apa konsekuensi dari pilihan itu (walau hanya untuk berteman) benar-benar dijalani dengan baik atau tidak. Jangan masuk baik-baik dan keluar dengan ngilang gitu aja. Anyhow, he still owe me my grandpa's watch...hmm..
Rupanya si ketjil lucu itu bernama Yoga. Entah kelanjutannya apa, tapi pastinya nama kerajaan Widjanarko akan menjadi nama belakangnya. Uh, lutu banet-banetan! Sekarang saya sudah jadi tante Tiala......

Photobucket - Video and Image Hosting

Tuesday, August 01, 2006

Beberapa menit yang lalu saya mendapat kabar. Andhika Maheswara, saudara sepupuku telah mempunyai seorang anak laki-laki. Sepertinya baru saja malam tadi saya mendengar istrinya sudah bukaan satu, dan tiba-tiba berita itu datang. Benar-benar tidak sabar rupanya, menjadi anggota keluarga Widjanarko =)

Sunday, July 23, 2006

"What life would be without someone who love you?". Mohon maaf kalimat tersebut bukan kalimat saya, melainkan kalimat seorang teman saya. Nah, dalam hal ini entah kenapa saya kurang setuju.

Hidup bukanlah hidup bila kita hanya bisa bersama orang yang mencintai kita. Disini hanya ada kata me-, dan bukan di- dan me-. Lalu artinya tidak reciprocal bukan? Untuk apa? Hidup bukanlah hidup buat saya bila semua berjalan satu arah, seakan-akan terlalu pengecut untuk mengambil risk dan maunya play safe dengan dicintai orang. Terlalu takut mencintai adalah tindakan yang terlarang buat saya. Walau bukan berarti cinta harus ditempuh tanpa logika, tanpa strategi, tanpa 'berperang' terhadap pihak-pihak yang bengis.

Memang benar. Bila kita tidak dapat bersama orang yang kita cintai (dengan kata lain dia tidak cinta dengan kita) lebih baik kita bersama orang yang mencintai kita, atau mencoba mencintai orang yang bersama kita. Tapi apa mau menyerah begitu saja kepada kepasifan sebelum mencoba? Not me...

Jalani semua dengan maksimal, karna belum tentu esok masih ada untuk menikmati hidup dan mencinta.
Saya selalu penasaran asal muasal suatu kata. Seperti kata ‘egois’ misalnya, saya tebak asalnya dari kata ‘ego’. Bisa jadi benar dan tentunya 99% dari tebakan saya bisa jadi salah. Menurut saya, ego dan egois jauh sekali bedanya. Ego cenderung menyangkut masalah diri, yang dikembangkan menjadi harga diri...sedikit sedikit ego, maunya dihargai, maunya dijunjung bla bla...itu sama alasannya kenapa saya bilang, banyak pria yang mementingkan ego adalah (B)ego! Sedangkan egois adalah mementingkan diri sendiri, pun hal-hal yang menguntungkan baginya. Ibaratnya dulu ada pendidikan Pancasila atau apa yang disebut dengan PPKN belakangan hari, selalu ada pertanyaan; sebagai warga negara yang baik, kita harus mendahulukan kepentingan : a) pribadi b)kelompok c)bersama d)negara. Nah, kalau orang itu ingin tidak lulus dan egois, maka dia akan menjawab A.

Hari ini aku sedikit kecewa ketika ’pesan’ yang aku sampaikan tidak membuatnya mudeng. Padahal sangat sederhana, betapa mudah dan ringan untuk sampai di rumah pukul 12 kurang 10 menit. Kenapa? Nah, pertanyaan itu bisa dijawab dengan mudah walau sangat panjang. Karena bisa ada spare 10 menit untuk buka pager dan masukin mobil. Spare 10 menit untuk naikin barang ke atas, basa basi ma ibu negara, dan atau apapun itu sebelum jam 12 teng. Tapi sayangnya dia terlalu asyik dibebas tugaskan plus fasilitas ttt. Ah, tentu segala sesuatu yang tidak dapat dinego adalah segala sesuatu yang baik adanya, bukan ’enak dilihat’ saja. Betapa sulitnya, antara mendikte dan tidak, bersikap dan tidak, untuk membuat mereka mengerti.

Wednesday, July 19, 2006

Kemarin belum sempat menulis tentang betapa serunya perburuan pasir di carita. Per'ngembay'an berjalan dengan sangat sukses, dengan pasukan seperti biasa, hanya saja kali ini ditambah dua ahli perngebutan dan penggali (ajudan si BK).

Berangkat dari citos jam 5, sampai di carita ujung sono'an (damn, my language!) kira-kira jam 9 kurang. Makan dulu di Lippo, yang oh lagi-lagi masih dengan lagu nuansa cina, yang kemudian diganti dengan cd rock andalan mereka. Abis makan langsung cabs ke tanah yang diportal (berdasarkan survei terdahulu). BK dengan pedenya turun dan membuka tali portal, tapi rupanya dihampiri oleh sang penjaga. Rupanya BK mengaku sebagai salah satu pemegang saham dari properti yang tengah dibangun tersebut.

Semua perlengkapan dan peralatan digelar. Terpal terlupakan di mobil bak hitam, sehingga yang tersisa hanyalah begitu banyak koran bekas, saringan dari kawat ayam seukuran 1,5 meter, dua sekop, emergency light dan 14 buah karung bekas. Mulailah para pria menggali dan yang lain mencari karang-karang putih untuk sub dominant taman nantinya.

Sampai pada karung keempat, tiba-tiba ada suara motor! Panik, tiba-tiba emergency light dimatikan. Terlihat BK melipir ke arah dua orang penjaga yang datang tersebut, *bla bla bla, dan tahukah apa yang kemudian terjadi? Dua orang tersebut menawarkan diri untuk membantu mengisi pasir ke dalam karung (sebelumnya tetap disaring dulu), masih dengan pemikiran salah satu dari kita adalah pemegang saham!

Haduh, Indonesia memang-memang deh. Ketika aktivitas hampir selesai, salah satu penjaga menelpon salah satu bos, dan tahu apa dilakukan BK? "Itu siapa? Pak X ya? Sini saya bicara...", dengan nada tenang dan lugas. Benar-benar loh dia bicara dan bahkan menambahkan kalau seharusnya pengawalan diperketat lagi agar tidak ada sembarangan orang bisa masuk ke dalam lokasi.

Jadi kita pulang dengan senyum karena telah berhasil ngembay 14 karung pasir yang sudah disaring tahap satu, dengan begitu banyak batu karang di mobil yang lain. Ah, hanya bertanya-tanya, apa nasib kedua orang itu keesokan harinya hihihihi..

Photobucket - Video and Image Hosting

Tuesday, July 18, 2006

Follow your heart as it drifts toward the things that really matter. Obey emotions.

Throughout your life, your heart and mind take turns at the wheel -- it's the perfect way to keep you as balanced and as healthy as possible. Right now, you're definitely tilting toward letting your heart take control. Things may seem logical, but truth be told, your heart knows the right path to take. Obey your emotions and do whatever you feel is right. Don't shy away from taking a risk, because you have a lot of emotional growth opportunity.

Bajingan memang. Di atas itu ramalan bintang dari FS, yang entah mengapa sangat sangat sangat sangat tepat. Fiuh!

Sunday, July 16, 2006

Sakit memang cuma ada di otak saja. Biasanya saya selalu tekbal menghadang angin dan hujan. Entah kapan belasan kilo fikir ini bisa menyingkir, tinggalkan saya dalam keadaan fit seperti biasa.

Saturday, July 15, 2006

Kemarin pagi-pagi buta sudah ada di kampus tercinta UPH. Rupanya jadwal mengajar masih tanggal 28 nanti. Ah, akhirnya memutuskan untuk melanjutkan perjalanan sedikit (sumpe lu?) lebih jauh lagi. Survei pasir putih di Carita.

Jadi ceritanya Index punya lahan untuk taman sebesar 8,10 x 1,84 meter. Akhirnya diputuskan untuk membuat sendiri konsepnya; taman Jepang yang kering (mungkin dengan sedikit dekorasi bambu dan air ala Ace Hardware). Kemarin sudah memesan bambu panda aka bambu kuning dan bambu air di jalanan depan Citos. Naksir banget sama bonsai cemaranya tapi harganya dong, bikin berenti ngiler....karena mahal bo, satu juta aja gitu!

Dekorasi bambu yang di Ace Hardware udah rada langka. Kemarin coba di Pangpol dan PIM gak ada. Mungkin besok melanglang buana ke daerah HOTty and the blowfish aka Artha Gading. Fiuh! Nah, balik ke pantai Carita, ups….sebenarnya kami (karena pelaku bukan saya tapi otak sudah pasti) akan ngembay pasir putih dan karang putih. Gak banyak kok, sumpah! =) abis daripada pesen dari Bali (ongkos lebih mahal sedangkan biaya pasir sendiri gak ada, abis yang punya hotel deket pantai temen nyokap) atau beli dari Rawa Belong (yang pertanda akan dirampok habis-habisan).

Skenario :
Bayangkan satu mobil pick up dan mobil sedan yang mudah-mudahan tidak jadi memakai vicko saya. Atmosfer adalah sedikit berangin, senja yang beranjak malam, diiringi beberapa orang yang mengendap-ngendap. Kenapa? Karena itu properti orang he..he..seperti seru ya? Ditunggu saja cerita lengkapnya hari Senin malam.

Photobucket - Video and Image Hosting

just me in the corner

Tuesday, July 11, 2006

Simbiosis mutualisme. Tidak hanya untuk urusan kerjaan tapi juga untuk urusan hati. Si A baik kepada B yang akan berpengaruh pada sikap B terhadap C. Oh, entah sampai mana lingkaran setan itu akan berhenti. Suatu hal yang tidak bisa dihindari di duniaku. Tetapi yang lucu, terkadang saat A bersiteru dengan B, secara tidak langsung walau sangat bermotif, B menjadi lebih dekat dengan C (nah ini dia yang normal terjadi toh).

Prita temanku selalu bilang. Dia tidak akan pernah menggantungkan kebahagiaannya pada pasangannya. What a lady. Yang jelas saya tidak mungkin seperti itu. Saya hidup untuk banyak hal, untuk banyak orang. Dan di semua lini, terserak cinta dan rasa dan apapun itu yang kerap kali membuat saya menye-menye. Tetapi i'm so goddamn proud of it. Saya manusia rasa, bukan logika.

Saturday, July 08, 2006

Cumy yang sedang dilanda stres masih saja memberi inspirasi pada otak yang nyaris tumpul ini. Katanya dia membaca dari sebuah majalah, intisari kalau tidak salah ingat, ”saat anda merasa telah membuang waktu dengan bersenang-senang, sesungguhnya hal tersebut tidak membuang waktu”.

Seratus untuk Einstein maupun petugas Parkir Jaya yang mengatakan kalimat tersebut. Entah kenapa manusia selalu berpikir dan mengacu pada hal-hal yang nyata, eksak, bisa ditelaah tinggi rendahnya dari nominal, yang dengan kata lain disebut hasil. Lalu lari kemanakah semua kesenangan yang bisa didapatkan saat ’berbicara’ dengan pikiran, orang lain, pun tembok kosong, selama hal tersebut membuat anda senang.

Jangan remehkan kekuatan dari kesenangan hati. Lagi-lagi kata pakar medis, tidak hanya badan kita akan lebih kuat apabila otak kita terus-terusan mengatakan ”tidak sakit, saya tidak sakit”, adalah suatu hal lain yang sama hebatnya, yang bahkan bisa mendatangkan kekebalan tubuh. Yaitu kesenangan! Hati senang dan riang, pergilah si meriang mungkin? Ah, ya intinya begitu...

Mungkin itu sebabnya saya tengah mengembangkan semua lini, sudut dan siku hati agar lebih santai menjalani segala sesuatu. Nrimo dan nrimo, mau dibilang orang jawa, dibilang banci, dibilang tempe, toh api kalau dikipasi akan tambah besar lagi bukan?

Ps : hari ini filmku tayang, sayang sekali tidak bisa nonton karna sedang ada di luar rumah..padahal ingin sekali ganggu-ganggu cumy dengan mengulang dialognya ”Empat kali empat berapa? Sempat gak sempat, balas ya!” hahaha....

Friday, July 07, 2006

Tadi masalah datang lagi. Am sorry to hear that, my dear cumy. Ah, kenapa dengan orang tua-orang tua itu. Entah siapa yang harus disalahkan. Keadaan, anak, atau sedikit menyalahi aturan yang turun temurun, yaitu orang tua. Well, mungkin jawaban yang tepat menyangkut ketiganya. Orang tua yang kesepian di rumah dan tidak punya siapa-siapa lagi untuk diandalkan. Anak yang sudah beranjak dewasa dan memiliki kehidupan di luar rumah, pun sampai malam hari. Dan keadaan yang seakan ngipas-ngipasin emosi keduanya hingga saling solot menyolot (entah bahasa siapa ini) dan nyamber kayak api di kompor kalau ada kalimat seperti, ”pergi kemana lagi hari ini?” padahal jelas-jelas mau kerja.

Semoga nanti saya cukup sibuk dengan pasangan hidup saya sehingga tidak begitu reseh terhadap anak-anak. Let them grow and fly away, karena mereka hanya titipan Allah. Yeah, memang mudah bicara. Lihat saja nanti..du du du. Dan satu lagi, menurut saya, kedatangan anak kembali ke lingkaran keluarga dan rumah adalah saat mereka sudah berkeluarga. Well, once again..it depends.

Wednesday, July 05, 2006

Sepertinya jari-jari ini terlalu lama dianggurkan. Bukannya tidak lagi hati dan rasa ini berkata-kata, hanya saja aku seperti lebih selektif. Dalam mengucapkan apa yang seharusnya terucap, dan yang mana yang lebih baik dibungkam diam.

Tadi habis berbincang dengan wiro dan partner seniornya, dedet. Ah, rupanya semakin mendalami hukum, mereka semakin takut berbuat salah. Karena bebas hukum hanya akan terjadi bila uang di kantong sudah lebih dari cukup. Dengan demikian semua menjadi mudah. Bila pun tertangkap dan dipenjara? Bisa request kamar yang cukup mumpuni dengan penjaga yang sampai 'menangani urusan hati' sekalipun.

Hukum, entah seharusnya kata ajaib itu membela mereka yang lemah, atau membela keadilan. Lalu tolak ukur mana yang dapat menimbang keadilan. Mirip-mirip dengan yang baik belum tentu terbaik, dan demikian pula sebaliknya.

Sunday, June 25, 2006

PRJ

Hari ini kita dong ke PRJ. Untuk pertama kalinya dalam hidupku..hahaha uhuy! Aku kira kayak pasar malam, yang ada lampu warna-warni, klo malem ada gulali, komedi putar yang seumur aku sekarang boleh naikin. Terus ada apel yang dilumurin cokelat cair. Tapi rupanya memang kebanyakan nonton film hehe. Di PRJ banyak yang menarik, tapi ya semuanya tentang produk-produk. Dari rokok sampe motor. Oven magnet sampai kipas kecil yang ada tabung airnya (yah mirip kipas gede yang ada semprotan airnya kyk di dufan...ah, mungkin inspired kali yah). Hal terhebat dari PRJ adalah........satu stand Cadbury. Yipee, hore!

Photobucket - Video and Image Hosting

Monday, June 19, 2006

Celana pendek coklat stripes zara, atasan oranye ber-puff zara, sepatu nine west, puding coklat dua loyang, dua buah tiramisu, kalung coklat dari banjarmasin, kalung warna warni dengan liontin kura-kura, peralatan kaki yang kap kap lengkap, tas luar biasa lucu banget warna oranye dengan puisi-puisiku, lingerie zara, buku catatan kaki, satu krat bir dll dsb etc....

Ah, lengkap hari ulang tahunku bukan disana. Bukan pada hal-hal yang bisa dihitung, tapi pada apa yang bisa dirasa. Hangat mereka yang melontarkan doa, kehadiran mereka, dan bening mata tulus yang kulihat. Sungguh, tidak ada yang lebih baik dari hari ini. Semoga Tiara bisa menjadi seorang puan yang lebih baik lagi di mata ku, mu, dan semua.

Photobucket - Video and Image Hosting

PS : surprise tetap adalah suatu yang i n d a h . Atas usaha, persiapan, dan waktu, membuat semua menjadi sempurna. Untuk dinner beralas taplak kotak-kotak dan 130 lembar halaman catatan kaki yang berarti. Hanya kehadiran yang patut disandingkan bersama dua hal terindah itu.

Selamat datang umur 23! (number only)

Hari ini Anastasia Aurelia Tiara Atiayu Wahono Widjanarko Paat berulang tahun yang ke dua puluh tiga. Ganjil 23 tahun adalah suatu muda di atas tua dan sesungguhnya sedikit tua di antara yang muda. Ah, akhirnya umur 22 tahun selesai juga, dan sungguh pencapaian itu semua sama indahnya dengan proses.

Di umur 22 tahun saya menjadi dosen di UPH untuk mata kuliah Feature Writing dan Print Media Production. Menjadi finalis Abnon Jaksel, ikut les vokal Farabi, bermain di salah satu FTV Indosiar, masuk agency Platinum. Memiliki saham Device Magazine yang bernaung di bawah PT. Vieramedia.

Saat ini saya masih dalam proses menjadi dosen UI. Demikian pula halnya dengan tahap akhir Index Music Apparel, buku Sub Rosa, dan menyelesaikan kuliah S2 di Prasmul. (Dan pada akhirnya, saya sedang mempelajari dunia masak-memasak!)

Umur 23 ini, saya hanya ingin menjadi lebih dekat dengan orang-orang yang saya cintai. Bukan apa yang saya dapatkan sebagai seorang mahasiswa, seorang dosen, seorang penulis, seorang editor, seorang bla bla bla yang disantap oleh mata saja.

Tapi tak menyangkal, selama setahun mendatang ini, saya ingin sekali bisa berbahasa Jerman, menguasai Capoeira atau ikut Jazz Ballet, mendalami golf dan mungkin juga tennis, jadi backpacker keliling Indonesia/Asia/Eropa, menggiatkan makanan karbo berserat tinggi untuk sarapan, olahraga 2 kali seminggu, mulai bebas dari 'insomnia', dan.....dan.........(oh, sungguh lebih banyak dari resolusi tahun baru!) hahaha....

Saturday, June 17, 2006

Hal terindah saat ulang tahun nyaris sama dengan hal baik saat kita jatuh sakit. Seluruh dunia (yang mungkin milik kita hanya beradius kecamatan) seakan mengamati kita dengan mikroskop, tentunya in a good way. Tiba-tiba kita jadi bintang sehari yang diperhatikan sungguh-sungguh. Mungkin selama ini juga ya, tetapi it’s our day..yang membuat kita bebas merdeka dan mereka melegalkannya.

Mereka menyebutkan H-1. H untuk hari ulang tahunku. Dan sungguh, aku sudah mendapatkan kado terindah, dari mereka yang terindah.

Sunday, June 04, 2006

Hari pembebasan setempat =)

Finally selesai juga masa penyiksaan tanpa internet, dunia luar, dan waktu istirahat yang seenak jidat. Ah, memang seharusnya beginilah hidup =) *peace non, bang...hihihi...

Kemarin akhirnya tiba juga malam final abang none Jaksel 2006. Yang paling berkesan adalah langkah2 besar dari panggung ke ruang ganti yang konon kabarnya 25 meter (harus ditempuh dalam dua menit sudah sampai panggung lagi) nah loh! Blm pake acara ganti baju! Susunan acaranya mumpuni sekali : opening lagu Jakarta yang dulu digilai jaman2 GSP, introduction, question and answer, fashion show, ngibing, penobatan. Semuanya dengan konsep Passer Malem, yang dikemas sangat menarik terutama dengan jeda yang cukup baik untuk bernafas lega. Senior 2005 ikutan ngibing dan ada Elfa's dengan sing la la la yang indah sekali.

Seneng bgt ngeliat Ai jadi none Jaksel. Semangatnya itu loh, mudah2an ke depannya dia bisa bagus di introduction he he di luar itu semua, ya dia memang sangat perempuan =) and about hatta? Dia menang bukan gara2 fashion show jualan bulu dada, tapi senyumnya itu loh, cetakan abeesss! ahahahaha...proud of you, bang hatta =)

Photobucket - Video and Image Hosting

foto bersama abang heru; baju none dan baju abang

Wednesday, May 31, 2006

I'm the early winner

Bukan indah dunia saat aku jadi jawara. Bukan pula puncak gunung dan dasar palung yang beri gegap gempita pun sesak nafas. Tapi saat aku begitu disentuh dengan perhatian yang luar biasa, dukungan yang tak ada habisnya, dan kasih sayang yang sulit dilukiskan aksara. Ya, aku sungguh adalah manusia, seorang perempuan yang amat beruntung.

Untuk semua yang mendukung tiap langkah kecilku. The Wid's, sahabat-sahabat dan kekasih. Ah, sungguh aku telah menjadi pemenang =)

Monday, May 29, 2006

Susahnya menegakkan benang basah. Menyebutnya bisa kering saja masih dikatakan hampir mustahil. Tapi sungguh adalah tindakan yang salah, untuk menanamkan sisa2 masa lalu menjadi pijakan langkah ke depan. Bila permasalahannya adalah menari, tentu saya yang pernah tidak bisa menari harus bisa menari dengan berkata dalam hati bahwa saya bisa menari! Dengan mendengarkan apa kata orang bahwa saya (dahulu) tidak bisa menari, hanya akan mematikan langkah dan mengotakkan saya yang kemudian bisa jadi dibuang ke laut. What do you think?

Tuesday, May 23, 2006

Udah lama banget gak nulis di seorangsenja. Ah, kemana kah itu feel berkata indah, sepertinya sulit sekali untuk digrab di masa2 neraka macam ini. Thanks God hari ini mulai latihan nari jam 4 sore. Rasanya bahagia indah nan kepalang. Kemarin foto2 di museum layang-layang untuk di buku acara. Lelah tp fun bgt!

Photobucket - Video and Image Hosting

Sunday, May 21, 2006

After a week...!!

Huaaaa.....lelah sekali rasanya sudah seminggu lebih tidur kurang dari 3 jam tiap harinya. Damn! Entah harus menyalahkan siapa, tapi sedih rasanya melihat perguliran semangat ini. Mungkin sudah kelamaan kerja-kuliah-senang2 semau gw, jadinya begitu kena jadwal mau ngamuk rasanya..hahaha..

Tinggal seminggu lagi, ti...sabar ya bu lurah. Hm, sekarang karena rizky udah cabs jadi digantikan oleh bang hatta sebagai pak lurah. Yang ramah, rajin dan sangat senang menebar senyum entah kenapa. Tadi siang di ITC Permata Hijau ada talent show. Ada yang duet, silat, bela diri, baca puisi, masak, story telling, pantomim, dan saya sendiri? Menginstruksikan permainan bowling dengan peralatan lengkap dan adanya sukarelawan dari penonton. Dapet hadiah buku belajar bowling loh dia he he..

Photobucket - Video and Image Hosting


Besok rencananya pemotretan di museum layang2. Perdana pakai encim rame2 nih. Pasti bakal lucu bgt deh.

Tuesday, May 16, 2006

Lelah tapi menyenangkan. Sedikit banyak khawatir dengan masalah kuliah dan ketiga mata kuliah yang menyesatkan itu. Tapi mudah2an berhasil. Karena bukan saya kalau tidak mencoba, entah itu berhasil atau tidak, paling tidak itulah semaksimalnya saya.

Rupanya merepotkan sekali jadwal pembekalan finalis abnon jaksel. Tiap hari, ya betul itu dibaca tiap hari, tidak terkecuali sabtu dan minggu, mulai besok hingga tanggal 3 (sebelum karantina) harus latihan di kartika candra jam 8 pagi sampai jam 10 malam. Hanya dapat dua kali dispensasi ijin. Dua kalinya itu ya dua sesi saja. Nikmat tenan....

We'll see what i can do...

Sunday, May 14, 2006

Hari yang sangat memampuskan. Ya, tidak ada kata yang lebih sopan memang. Kemarin kuliah simulasi bisnis yang amat membingungkan, dan malamnya belajar dari buku panduan abnon. Duh ilah, mati dah. Susye benerrrrr tuh bahan. Tidur jam 3-an dan bangun jam 6 untuk siap2 seleksi tahap satu abnon jaksel. Molor aja gitu, dan baru masuk per loket jam 1 siang, setelah lelah belajar memberi salam (layaknya berscott jump saja).

Tahun ini katanya jumlah peserta di jaksel jadi tambah banyak, 250 sekian gitu. Ketemu lumayan banyak orang, dari kenalan baru yang tak dinyana adalah polwan, terus ada si intan kalista, cantik chubby yang menyenangkan dari uph dulu, ada si raden juga (heh, kamu kan masih muda, sayang! masih 19.. mana gaya rocker gt ahahaha). Ada juga temennya lingga, khrisna, john, yang namanya firly. Aku dapet nomer 52, berpasangan dengan abang nares. Thanks God kita berdua salah satu dari 30 pasang abnon yang bisa maju ke semi final. BUT, besok bangun pagi aja gitu interview jam 8 pagi di kantor walikota punya bang yos itu loh.....aaaarrrgggghhh! Need some sleep, goddamn it.

Photobucket - Video and Image Hosting

Thursday, May 11, 2006

Rasanya indah sekali berhenti menjadi peminum. Bukannya membuang jauh-jauh kebiasaan itu, hanya saja mencekoki orang kok rasanya lebih menyenangkan....hahaha...

Photobucket - Video and Image Hosting

Tuesday, May 09, 2006

Adakah kamu di balik jendela, saat udara di luar begitu dingin mematikan syaraf dan kelamnya cuaca membuatmu menghilang? Adakah kamu di balik pintu, yang masih berderit semata usang karna usia? Adakah kamu di dalam peti, di balik karpet, di kolong tempat tidur dimana kita biasa bercinta? Adakah kamu, benar-benar adanya kamu, di sana atau malahan di sini, di balik semua tanda tanya ini? Aku seperti tahu, kau tak kemana, dan aku sekarang ingin bercerita tentang hari ini. Betapa aku merindukanmu kau tentu sudah tahu.

Tentang hari ini,
dan esok hari,
tanpa lupakan senja itu,
entah di ketinggian berapa.

Di sela renik hujan,
dan licin yang nyaris membuatku terpeleset.
Bandana hitam itu,
genggaman tangan itu.

Sunday, May 07, 2006

Woke up in the morning and feel so fucking empty inside. Sudah lama sekali tidak ada yang mampir dan tinggal lama bersebelahan dengan bilik rasa. Jadi merasa seperti ada yang janggal, seperti jiwa yang tengah dipinjam dan belum dikembalikan.
What a day *kalimat andalan kala badan mulai rontok kayak ketombe yang membandel. Pagi jam 9 rapat dengan BK Assistance di Kofbean Citos. On time jadi tidak merusak kredibilitas pribadi...hahaha...bilang aja gengsi tinggi banget hu hu hu. Rapat cukup lancar, tapi PR buat minggu depan banyak banget.

Abis rapat ke Pamulang, cumy nganter ikan sebagai tugas negara di hari Sabtu. Ke Concerto abis itu, nungguin cumiene tes teori yang bujubuneng lama bueneerrrr. Sampe udah bolak balik ganti lagu di ipod sambil ganggu2 banu en si perangin-angin. Ke PS dan mampir Wijaya sebelumnya, menerjang hujan renik yang mampir di sela sendja yang makin indah saja. Halah! Apa sih cing.

Ke PS dan menderita lapar, berpindah tempat dari Kofbean ke Sushi Tei yang selalu gak ada matinya. Hei, sweat baby! (yes, indeed...dia salah menyebut si pacar sweet jadi sweat. Makanya mampus dicela mulu) kapan mau belajar makan seafood?! Amit2 deh.....dasar windy. Tapiiii manis sekali melihat dia berpacaran dengan the giant (eh, maab..emang saya aja kok yang mengiri hahaha..). Uh, cinta dimana-mana deh...hahaha..*cedih

Liat pameran buku di Istora yang biasa-biasa saja, diteruskan jalan cepat ke JCC buat liat International Franchise and Business Concept Expo 2006, dimana kok saya berubah nama ya? Hahaha..i wish, i wish. Ke PS lagi ngedrop yang nebeng2 terus ke citos nganter perangin-angin dan pacar yang kayaknya lagi sensi (maab mbak audrey!huahahaha) lalu ke Trattoria deh makan. Hari yang menyenangkan sekali...